DPRD Kotim evaluasi sektor pariwisata imbas kapal tenggelam

id DPRD Kotim evaluasi sektor pariwisata imbas kapal tenggelam, kalteng, Sampit, kotim, dprd kotim, Kotawaringin Timur

DPRD Kotim evaluasi sektor pariwisata imbas kapal tenggelam

Ketua Komisi III DPRD Kotim Dadang Siswanto. ANTARA/HO-DPRD Kotim.

Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap sektor pariwisata bersama dinas terkait, pasca tenggelamnya kapal wisata.

“Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi kami dan kami akan duduk kembali bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) agar hal-hal serupa tidak terulang,” kata Dadang di Sampit, Rabu.

Selasa pagi kapal wisata milik Pemkab Kotim yang digunakan untuk menunjang wisata susur Sungai Mentaya ditemukan dalam kondisi tenggelam diduga akibat kebocoran di lambung kapal.

Mewakili Komisi III DPRD Kotim yang bermitra dengan Disbudpar, Dadang mengaku prihatin dengan kejadian tersebut dan mengaitkannya dengan wacana pemerintah daerah untuk menjadikan Kota Sampit sebagai kota wisata.

Menurutnya, untuk mewujudkan Kota Sampit sebagai kota wisata yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah tentunya membutuhkan fasilitas penunjang, salah satunya kapal wisata susur sungai yang menjadi ikonik di Kotim.

“Maka dari itu, peristiwa kemarin jelas sangat kami sayangkan, karena ini jelas tidak sejalan dengan keinginan untuk mewujudkan Kota Sampit sebagai kota destinasi wisata,” sebutnya.

Kendati demikian, Dadang tak serta merta menyalahkan pemerintah daerah atas kejadian ini. Justru, menurutnya kejadian ini karena kurangnya kepedulian pemerintah daerah dan DPRD.

Baca juga: Pemkab Kotim kejar peningkatan akreditasi perpustakaan daerah

Contohnya, pada 2024 lalu anggaran untuk pemeliharaan kapal wisata hanya berkisar Rp80 juta yang dinilai kurang, sedangkan pada 2025 justru anggaran pemeliharaan itu tidak ada sama sekali.

Oleh karena itu, pihaknya dari Komisi III DPRD Kotim yang membidangi pariwisata dan memiliki hak budgeting (perencanaan keuangan) di bidang tersebut turut meminta maaf atas kejadian tenggelamnya kapal wisata susur Sungai Mentaya.

Kejadian ini juga akan menjadi bahan evaluasi antara pihaknya bersama pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk mencegah hal-hal serupa terulang.

“Kemudian, tujuan akhir dari evaluasi ini adalah agar segala sarana penunjang untuk mewujudkan Kota Sampit sebagai kota destinasi wisata bisa kami maksimalkan,” demikian Dadang.

Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kotim Bima Eka Wardhana menyampaikan berdasarkan informasi dari warga sekitar, kapal wisata itu mulai tenggelam pada Selasa dini hari.

Sementara, saat itu kapal dalam kondisi kosong dan kebanyakan orang masih tertidur lelap, sehingga tidak sempat dilakukan upaya penyelamatan.

Sebelum kapal wisata itu tenggelam memang sempat mengalami kebocoran di lambung kanan kapal dan sudah dilakukan penambalan. Namun, tampaknya upaya tersebut belum optimal, sehingga kapal kembali mengalami kebocoran.

Baca juga: Polda Kalteng limpahkan tersangka korupsi di Kotim ke Kejaksaan

Baca juga: Legislator dorong pemerintah desa di Kotim tingkatkan inovasi

Baca juga: DPRD Kotim jajaki kerja sama dengan BPN dan Dishut Kalteng