Pemkab Kotim kejar peningkatan akreditasi perpustakaan daerah

id Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, Kotawaringin Timur, Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor

Pemkab Kotim kejar peningkatan akreditasi perpustakaan daerah

Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah pejabat daerah ketika meninjau kondisi perpustakaan daerah yang baru diresmikan, Senin (20/1/2025). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berupaya mewujudkan peningkatan akreditasi perpustakaan daerah setempat yang saat ini berada pada tipe C menjadi tipe A seiring dengan diresmikannya gedung perpustakaan yang baru.

Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Rabu, mengatakan bahwa sebagaimana tantangan dari perpustakaan nasional, untuk itu harus bisa melakukan peningkatan akreditasi seiring dengan diresmikannya gedung perpustakaan daerah.

"Tentunya ini menjadi tantangan besar yang harus diwujudkan dengan berbagai inovasi dan kerja keras," tambahnya.

Baru-baru ini, Pemkab Kotim telah meresmikan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Km 5,5, Sampit.

Gedung yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) kurang lebih Rp10 miliar ini disebut-sebut sebagai perpustakaan daerah termegah di Kalimantan Tengah setelah perpustakaan daerah milik pemerintah provinsi setempat.

Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi (P3SMPT) Nasional Dr. Taufiq Abdul Gani mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan akreditasi perpustakaan seiring dengan diresmikannya gedung yang begitu megah.

"Kami berharap pemerintah daerah bisa terus berpacu, kalau 2025 ini akreditasinya masih C, tapi dengan fasilitas seperti ini tidak ada alasan lagi untuk tidak naik menjadi akreditasi A di 2026 nanti," ujarnya.

Taufiq menjelaskan peningkatan akreditasi ini tentunya bukan sebatas penilaian semata, tetapi akan membawa manfaat bagi perpustakaan daerah setempat.

Disebutkan, pada 2025 dengan status akreditasi C perpustakaan daerah Kotim menerima bantuan DAK non fisik senilai Rp500 juta untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan minat baca atau literasi masyarakat.

Sementara, jika Kotim mampu meningkatkan status akreditasi menjadi tipe A, maka bantuan yang diterima tahun berikutnya bisa meningkat menjadi Rp1 miliar dan artinya upaya-upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat bisa digencarkan.

"Jadi pemerintah daerah harus menunjukkan bahwa gedung ini telah dimanfaatkan dengan optimal, kemudian undang tim dari Jakarta untuk melakukan penilaian sehingga layak mendapatkan akreditasi A dan bisa mendapat anggaran yang lebih besar," pungkasnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kotim Rusnah menerangkan ada beberapa indikator yang harus dipenuhi untuk bisa meningkatkan akreditasi perpustakaan daerah, di antaranya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dinilai dari jumlah kunjungan.

"Salah satu upaya untuk meningkatkan akreditasi adalah dengan menambah pengunjung. Kalau pengunjung kita bertambah maka IPLM kita juga bertambah bagus dan itu berpengaruh pada penilaian akreditasi," sebut Rusnah.

Lanjutnya, untuk standar akreditasi A jumlah kunjungan ditargetkan sekitar 50.000 kunjungan per bulan. Sedangkan, pada 2024 lalu rata-rata jumlah kunjungan ke perpustakaan daerah Kotim masih dibawah 3.000 kunjungan.

Meski sulit, DPK Kotim tetap berupaya untuk mengejar target kunjungan tersebut. Terlebih kini, Kotim telah memiliki gedung perpustakaan daerah yang baru dan lebih representatif serta menawarkan berbagai fasilitas penunjang, seperti wifi gratis dan peralatan elektronik.

Baca juga: DPRD Kotim jajaki kerja sama dengan BPN dan Dishut Kalteng

Pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menggenjot angka kunjungan ke perpustakaan daerah. Antara lain dengan memperbanyak koleksi buku dan meminta sumbangan buku dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan perusahaan swasta.

"Saat ini di perpustakaan daerah kita tersedia kurang lebih 39.000 buku dan kami masih terus berupaya menambah koleksi buku. Karena semakin banyak dan beragam koleksi buku diharapkan bisa menarik minat lebih banyak pengunjung," ujarnya.

Selain itu, pihaknya menyiapkan program kunjungan pelajar secara berkala, yakni dua hingga tiga sekolah setiap bulan. Program ini pun mendapat respons positif dari sekolah-sekolah di Kotim yang telah mengantre untuk berkunjung ke perpustakaan daerah.

Kemudian, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan aparat Polri melalui Ditpolair Polda Kalteng dalam rangka pelaksanaan perpustakaan keliling hingga pelosok desa. Absen dari pengunjung perpustakaan keliling bisa diambil sebagai bukti pelayanan yang dilakukan perpustakaan daerah.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk turut mengunjungi perpustakaan daerah ini, bukan hanya masyarakat Kotim tapi dari luar daerah bebas untuk berkunjung. Kami berharap gedung perpustakaan daerah ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas," demikian Rusnah.

Baca juga: Turnamen bola voli pererat kebersamaan antar OPD di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim tanggapi keluhan kerusakan jalan di Kampung Bangkirai

Baca juga: Gapki Kalteng siapkan 720 hektare dukung program tanam jagung