Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menanggapi keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan di Kampung Bangkirai Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang dengan menjanjikan perbaikan.
"Jalan itu rencana akan kami lakukan pemeliharaan. Mohon bersabar karena saat ini sedang berproses. Di lokasi lain juga diperbaiki, seperti di Terantang," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotawaringin Timur, Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Selasa.
Bangkirai merupakan sebuah kampung atau permukiman di pinggir Sungai Mentaya. Kampung ini disebut-sebut sudah ada sebelum kehadiran Bandara Haji Asan Sampit di kawasan itu.
Secara administratif, Kampung Bangkirai masuk dalam Kelurahan Baamang Hulu. Lokasinya hanya sekitar 200 meter dari kantor kelurahan setempat.
Lokasi kampung yang terdiri dari dua rukun tetangga ini berada di ujung jalan, sedikit terpisah dari permukiman lainnya di kelurahan itu.
Selain jalan di permukiman penduduk setempat yang perlu perbaikan, juga ada jalan yang menghubungkan Bangkirai dengan jalan utama di Kelurahan Baamang Hulu.
Posisi jalan penghubung itu berada di ujung landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit yang tidak jauh dari bibir Sungai Mentaya. Lokasi ini juga sering dimanfaatkan warga untuk bersantai saat sore hari, sambil menikmati momen pesawat mendarat maupun lepas landas.
Saat ini kondisi jalan di Kampung Bangkirai memprihatinkan. Pengendara harus mengurangi laju kendaraan karena jalan bergelombang sehingga ini cukup mengganggu perjalanan.
Kerusakan jalan ini kembali mencuat setelah ada warga setempat mengunggah di media sosial terkait kondisi kerusakan jalan tersebut. Dalam video tersebut terlihat kondisi jalan bebek dan rusak berupa lubang-lubang besar yang terisi air usai diguyur hujan.
Menanggapi itu, Mentana menyatakan bahwa memang ada rencana pemeliharaan jalan di kawasan tersebut. Dia meminta masyarakat bersabar karena memerlukan proses, seraya menunggu kesiapan peralatan yang sedang digunakan di lokasi lain.
"Semua aspirasi terkait perbaikan maupun peningkatan jalan, tentu segera kami tindak lanjuti. Namun kami memohon masyarakat bersabar," harapnya.
Baca juga: Kapal wisata tenggelam, legislator Kotim sarankan aset wisata dikelola BUMDes
Sebelumnya, Mentana menegaskan bahwa SDABMBKPRKP mengalokasikan Rp181,6 miliar lebih untuk peningkatan infrastruktur di Kabupaten Kotawaringin Timur pada 2025.
“Untuk 2025 ini kami sudah menyusun rencana yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang berkaitan dengan fisik adalah kurang lebih Rp181 miliar untuk 339 paket kegiatan,” katanya.
Mentana menjelaskan, anggaran tersebut terkonsentrasi pada tiga bidang dan yang paling mendominasi adalah Bidang Bina Marga yang berfokus pada pengerjaan jalan, gang dan jembatan dengan pagu anggaran Rp156,9 miliar meliputi 218 paket kegiatan.
Selanjutnya, Bidang Perumahan Rakyat yang di dalamnya juga ada perbaikan gang-gang di kawasan perumahan dengan pagu anggaran Rp10,7 miliar meliputi 64 paket kegiatan.
Terakhir, Bidang Sumber Daya Air berkaitan dengan saluran primer atau irigasi dan pintu air dengan pagu anggaran Rp14 miliar meliputi 57 paket kegiatan.
Sebanyak 339 paket kegiatan tersebut sudah ditentukan dan tersebar di seluruh wilayah Kotim, baik itu dalam kota maupun luar kota. Dinas SDABMBKPRKP Kotim juga telah melakukan klasifikasi kegiatan strategis di antara ratusan paket kegiatan tersebut.
“Ada enam kegiatan strategis yang kami klasifikasikan dengan berbagai pertimbangan, di antaranya terkait keamanan dan kenyamanan pengguna jalan serta dampaknya terhadap inflasi,” ujarnya.
Enam paket kegiatan strategis tersebut meliputi, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang Tumbang Kalang dengan pagu anggaran sekitar Rp27 miliar, rekonstruksi Jalan Kandan-Camba kurang lebih pagu anggaran Rp26 miliar.
Kemudian, rekonstruksi Jalan Nusantara Desa Bapeang pagu anggaran Rp6 miliar, rekonstruksi Jalan Buana Mustika Kecamatan Telaga Antang pagu anggaran Rp13,8 miliar
Berikutnya, irigasi Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan pagu anggaran Rp1,6 miliar dan pembangunan jembatan di Sei Saan Kecamatan Tualan hulu dengan pagu anggaran sekitar Rp6 miliar.
Ia berharap program yang telah disusun dapat terlaksana sesuai harapan dan sumber pendanaan bisa lancar, baik itu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Bagi Hasil (DBH).
Baca juga: Gapki Kalteng siapkan 720 hektare dukung program tanam jagung
Baca juga: Kotim optimistis penuhi target tanam jagung
Baca juga: Kapal wisata Pemkab Kotim tenggelam diduga akibat kebocoran