Kotim optimistis penuhi target tanam jagung

id Kotim optimistis penuhi target tanam jagung, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, bupati kotim, Halikinnor

Kotim optimistis penuhi target tanam jagung

Bupati Halikinnor, Kapolres AKBP Resky Maulana Zulkarnain, Dandim 1015/Spt Letkol Inf Tandri Subrata dan pejabat lainnya saat penanaman jagung serentak satu juta hektare di areal PT NSP di Desa Camba Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa (21/1/2025). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bersama Kepolisian Resor (Polres) setempat optimistis mampu memenuhi target penanaman jagung yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Seperti kata Pak Kapolres, Kotim ditargetkan 23.217 hektare. Saya sudah menargetkan 100 hektare per desa, tapi tidak harus satu hamparan. Kami yakin itu bisa. Sisanya dibantu perusahaan perkebunan," kata Bupati Halikinnor, Selasa.

Hal itu disampaikan Halikinnor saat seremonial penanaman jagung serentak satu juta hektare di areal PT NSP di Desa Camba Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur. Hadir pula Kapolres AKBP Resky Maulana Zulkarnain, Dandim 1015/Spt Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, Wakil Ketua I DPRD Juliansyah dan Wakil Bupati Irawati.

Program penanaman jagung serentak satu juta hektare dilaksanakan oleh Polri, Kementerian Pertanian, Gapki, Perhutani, Inhutani, swasta dan swadaya petani. Kolaborasi itu juga dilaksanakan di Kalimantan Tengah, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kolaborasi dilakukan oleh Polres Kotawaringin Timur bersama pemerintah kabupaten untuk mencapai target tersebut. Pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh Polsek bersama pemerintah kecamatan dan desa.

Untuk kwartal atau tiga bulan pertama, penanaman jagung ditargetkan minimal 6.000 hektare. Halikinnor juga mengapresiasi dukungan Gapki Kalimantan Tengah yang menyiapkan lahan 750 hektare dan GPPI Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan yang menyiapkan lahan 220 hektare.

"Dari target 100 hektare per desa, minimal bisa terealisasi 50 hektare. Tapi saya yakin, asal tidak satu hamparan, target 100 hektare itu bisa direalisasikan," kata Halikinnor.

Baca juga: Kapal wisata Pemkab Kotim tenggelam diduga akibat kebocoran

Halikinnor mengaku sangat mendukung program ini untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan bangsa. Dia mengapresiasi dukungan perusahaan swasta terhadap program ini.

"Harga jagung di atas Rp5.000 dan satu tahun bisa empat kali panen, maka hasilnya mungkin bisa lebih besar dari hasil kebun kelapa sawit. Ini tanggung jawab kita bersama karena untuk kepentingan daerah dan negara ini juga," demikian Halikinnor.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Resky Maulana Zulkarnain mengatakan, pihaknya berharap pada tiga bulan pertama ini setidaknya bisa mencapai sepertiga dari target. November lalu sudah dimulai penanaman seluas tujuh hektare.

"Ada dua kluster, yaitu bermitra dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan sistem tumpang sari, sedangkan kluster lainnya yaitu bermitra dengan kelompok tani," ujar Resky.

Dia menegaskan bahwa program ini harus faktual dan bisa dipertanggungjawabkan di lapangan. Dalam perjalanannya nanti realisasi program ini akan diverifikasi terkait luasan tanam serta hasil panennya.

Secara khusus Resky memohon agar hasil panennya nanti benar-benar bisa diterima oleh Bulog karena ini menjadi harapan masyarakat agar menjadi gairah bagi kelompok tani untuk meningkatkan produksi.

"Ini untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami yakin bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat," demikian Resky.

Baca juga: DPRD Kotim minta perpustakaan daerah dikelola optimal

Baca juga: Perpustakaan daerah Kotim harus jadi pusat pembelajaran masyarakat

Baca juga: Program MBG diharap mampu dongkrak perekonomian masyarakat Kotim