Pulang Pisau (ANTARA) - Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kahayan Hilir Unit XXXI Riduan Eka Saputra mengatakan pembangunan sekat kanal di Saka Pariah Desa Buntoi menjadi langkah penting dalam menjaga kelembapan lahan gambut sekaligus antisipasi mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Adanya sekat kanal ini, kita berharap lahan gambut tetap lembab sehingga potensi kebakaran dapat ditekan,” kata Riduan Eka Saputra di Pulang Pisau, Rabu.
Pemilihan titik pembangunan, paparnya, juga mempertimbangkan dampak langsung terhadap kawasan yang rawan kekeringan. Ia menyebut, menjaga kelembapan gambut adalah kunci utama pencegahan karhutla yang efektif di wilayah tersebut.
Riduan juga menekankan pembangunan sekat kanal perlu memperhatikan kesesuaian lokasi dan struktur bangunan. Ia mengatakan setiap desain harus disesuaikan dengan debit air yang ditahan.
“Jika lebar yang ditahan berbeda, maka tipe bangunannya juga berbeda,” tambahnya.
Technikal Officer Rehabilitasi Konservasi Sarianto berharap masyarakat setempat turut memiliki inisiatif dalam menjaga kawasan gambut dengan membangun sekat kanal.
“Tujuan utamanya menahan arus air agar tidak mudah kering. Air yang tertahan juga berguna untuk pemadaman kebakaran saat musim kemarau,” jelasnya.
Baca juga: Bapenda Pulang Pisau hadirkan MPP di Handep Hapakat Fair
Sekat kanal ini, papar Sarianto, membantu memastikan ketersediaan stok air di dalam kawasan gambut tetap terjaga sehingga lahan tidak cepat mengering dan siap digunakan saat pemadaman kebakaran.
“Keberadaan stok air ini sangat penting karena ketika api muncul, kita tidak kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan,” tambahnya.
Ia menjelaskan pembangunan sekat kanal sudah dilakukan masyarakat sejak lama, namun metode yang digunakan dahulu berbeda, sebelumnya hanya memanfaatkan peralatan sederhana tanpa konstruksi yang kuat seperti sekarang.
“Sebelumnya masyarakat hanya menggunakan alat seadanya, seperti terpal untuk menutup aliran air. Sekarang bahan yang digunakan lebih kuat dan kokoh dengan menggunakan kayu dan papan,” ujarnya.
Perbedaan bahan tersebut, kata Sarianto, membuat sekat kanal sekarang lebih efektif dalam mempertahankan air dan menjaga kualitas lahan gambut. Menggunakan konstruksi yang lebih baik, maka manfaatnya bisa dirasakan untuk jangka panjang.
Sarianto juga berharap kesadaran masyarakat terus meningkat dalam menjaga kawasan gambut melalui pembangunan sekat kanal demi kelestarian lingkungan dan pencegahan kebakaran hutan berkelanjutan.
“Sesuai program Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK), tujuan utamanya adalah melestarikan gambut. Ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi untuk generasi mendatang,” demikian Sarianto.
Baca juga: Pemkab Pulpis tingkatkan perekonomian masyarakat melalui Handep Hapakat Fair
Baca juga: Bupati: Pawai Budaya Nusantara ajang kenalkan keragaman budaya Pulpis
Baca juga: Polres Pulang Pisau rekayasa lalu lintas antisipasi kemacetan