Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengapresiasi dan menyatakan mendukung Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung yang berinovasi lewat produk air minum kemasan yang diberi merek Danum Sampit.

“Kami sangat mengapresiasi atas inovasi dan kreativitas BUMD PT Habaring Hurung, berupa air minum kemasan ini. Artinya, mereka ada inisiatif untuk menaikkan pendapatan dari kegiatan yang dilaksanakan,” kata Ketua DPRD Kotim Rimbun di Sampit, Selasa.

Rimbun menilai, inovasi produk yang akan diluncurkan BUMD milik pemerintah daerah ini merupakan hal yang sangat bagus dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih maju dan berkelanjutan.

Inovasi ini juga menunjukkan bahwa BUMD PT Habaring Hurung memiliki semangat untuk berkembang dan tidak hanya terpaku pada satu sumber pendapatan saja yang selama ini sudah dijalankan, yakni pada sektor pelabuhan.

Mewakili lembaga legislatif, ia juga menyatakan siap bersinergi dan mendukung produk yang dihasilkan BUMD PT Habaring Hurung itu nantinya setelah resmi diluncurkan.

“Kalau air minum kemasan itu sudah resmi diluncurkan, di DPRD akan kami arahkan untuk membeli itu dan tidak lagi menggunakan produk dari luar. Hal ini juga sejalan dengan keinginan Bupati Kotim,” demikian Rimbun.

Sebelumnya pada acara Coffee Morning bersama pemerintah daerah, Direktur PT Habaring Hurung Dina Fariza Tryani Syarif mengungkapkan rencana pihaknya untuk meluncurkan produk baru berupa air kemasan yang diberi merek Danum Sampit.

“Kami dari BUMD PT Habaring Hurung ada rencana bisnis untuk co-brand air minum dalam kemasan yang kami targetkan launching (luncurkan) tahun ini juga, sebagai bentuk bahwa BUMD PT Habaring Hurung hadir di masyarakat Kotim,” ungkapnya.

Dina menjelaskan, untuk mewujudkan rencana ini pihaknya akan bekerja sama dengan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang sudah berlisensi dan sudah memiliki produk dengan sistem kemitraan merek atau co-branding. 

Produk air minum kemasan yang dihasilkan nanti bukan diproduksi langsung oleh BUMD PT Habaring Hurung, melainkan produk dari AMDK yang kemudian dipasangi merek dagang dari BUMD yang berada di bawah naungan Pemkab Kotim tersebut. 

Baca juga: Pemkab Kotim susun regulasi pemanfaatan aset untuk optimalkan PAD

“Contohnya itu, air minum kemasan yang biasa di jual di Indomaret yang bekerjasama dengan Cleo. Jadi, produknya itu dari Cleo tapi di kemasannya juga dicantumkan nama Indomaret. Kami di BUMD PT Habaring Hurung melihat potensi itu yang bisa kita terapkan,” ucapnya. 

Dina melanjutkan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian analisa potensi yang ada di Kotim. Awal Agustus, pihaknya telah bersurat ke setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengetahui potensi yang dimiliki Kotim terhadap produk air minum kemasan. 

Harga produk air minum kemasan dari BUMD PT Habaring Hurung akan mengikuti pasar agar bisa bersaing dengan produk air kemasan lainnya. Adapun, sasaran pertama dari produk ini nanti adalah internal pemerintah daerah, baik itu dinas, badan maupun kecamatan. 

Kemudian untuk sasaran selanjutnya pihaknya akan mencoba merambah ke instansi vertikal dan eksternal seperti tempat hiburan, rumah makan atau restoran, fasilitas masyarakat umum, hotel dan sebagainya. 

“Dalam hal ini peran masyarakat juga sangat penting, kami mohon bantuan masyarakat agar kedepannya bisa menggunakan air minum kemasan untuk acara kemasyarakatan, acara pribadi dan sebagainya menggunakan brand atau merek yang dimiliki Kotim sendiri,” tuturnya. 

Meski kajian ini belum selesai, namun secara garis besar ia melihat potensi yang cukup baik dalam bisnis air minum kemasan di Kotim. 

Hal ini bisa terlihat dari antusiasme produsen AMDK untuk bekerjasama dengan BUMD PT Habaring Hurung. Setidaknya sudah ada tiga produsen AMDK yang menawarkan kerja sama tersebut. 

“Jadi, saat ini kami masih melakukan kajian potensi, sambil memilih produsen mana yang bisa kami untuk kerja sama. Ada tiga produsen yang menawarkan dan dari ketiganya itu akan kami pilih mana yang lebih fleksibel untuk bekerja sama dengan kami,” ujarnya. 

Dina menambahkan, merek dagang Danum Sampit ini sudah mendapat persetujuan bahkan merupakan rekomendasi langsung dari Bupati Kotim.

Awalnya merek dagang yang hendak mereka gunakan adalah Danum Kotim, namun bupati menyarankan untuk menggunakan nama Sampit yang lebih familiar di masyarakat Kotim maupun luar daerah, sehingga bisa membantu dalam promosi produk.

Baca juga: Polres Kotim minta pemerintah desa dukung penambahan luas tanam jagung

Baca juga: Bapenda Kotim pastikan tidak ada kenaikan PBB-P2 tahun ini

Baca juga: Wabup Kotim: Masyarakat juga bertanggung jawab mencegah banjir di permukiman


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025