Sampit (ANTARA) - Kafilah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang berhasil mempertahankan juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 56 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) 2025 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah selama 12 kali berturut-turut.

“Kepada para juara, kami ucapkan selamat. Teruslah berlatih dan tingkatkan prestasi, karena kalian akan membawa nama Kotim pada ajang MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2026 di Kabupaten Katingan,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit.

Acara MTQ ke 56 dan FSQ Kotim 2025 yang dibuka oleh Bupati Kotim Halikinnor pada Sabtu (27/9) ini resmi ditutup. 

Penutupan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Kotim ini disertai dengan pengumuman juara lomba yang  dipusatkan di lapangan sepak bola mini, Kompleks Stadion 29 November Sampit, Jalan Tjilik Riwut kilometer 2,5.

Irawati menuturkan, pencapaian ini adalah buah dari ketekunan dan kerja keras, serta membuktikan bahwa potensi daerah di bidang Al qur'an sangat luar biasa. Namun, ia mengingatkan bahwa perjuangan belum berakhir. 

Justru keberhasilan harus dijadikan sebagai motivasi untuk bisa mewakili Kotim pada ajang serupa di tingkat yang lebih tinggi. Untuk itu ia meminta agar kafilah yang meraih juara tidak mudah berpuas diri, tetapi segera kembali fokus berlatih dengan lebih keras lagi.

“Tunjukkan bahwa kita mampu bersaing dan mengharumkan nama daerah kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Irawati melanjutkan, setiap pelaksanaan MTQ dan FSQ, tentu ada yang mencapai prestasi terbaik dan ada pula yang belum mencapai prestasi tersebut. Tetapi, ia yakin dewan hakim telah melakukan tugas secara baik dengan tetap mengedepankan nilai-nilai profesional.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Irawati juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam mensukseskan MTQ ke 56 dan FSQ Kotim 2025. 

Selama lima hari, yakni 27 September - 1 Oktober 2025, telah menunjukkan semangat kompetisi yang sehat, penampilan seni budaya Islami yang membanggakan, serta antusiasme masyarakat yang luar biasa.

“Saya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada para peserta terbaik dari 582 orang dan 44 grup yang mewakili 17 kecamatan. Kalian telah menunjukkan kualitas, kemampuan, dan dedikasi yang luar biasa dalam 11 cabang lomba yang dipertandingkan,” ucapnya.

MTQ dan FSQ bukan hanya ajang lomba, tetapi juga merupakan sarana syiar Islam dan pembinaan generasi muda yang berakhlakul karimah, yang mencintai Al Qur’an dan menjadikan nilai-nilainya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua. 

Baca juga: Dugaan penyelundupan trenggiling di Kotim berhasil digagalkan

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan persaudaraan, serta mendukung setiap upaya dalam pembangunan sumber daya manusia yang religius, cerdas, dan berdaya saing.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah di tengah-tengah masyarakat,” demikian Irawati.

Hasil MTQ ke 56 dan FSQ Kotim 2025 tertuang dalam Keputusan Dewan Hakim / Juri Nomor  02 /DHJ-MTQ-FSQ-56/KOTIM/X/2025 tentang Penetapan Peserta Terbaik, I, II, III Dan Harapan I, II, III Serta Juara Umum Pada MTW ke 56 dan FSQ Tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur 2025 Di Kecamatan Baamang.

Melalui Surat Keputusan itu ditetapkan juara umum pada bidang lomba MTQ adalah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan nilai 218, disusul Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 189 dan Tualan Hulu 112.

Selanjutnya, pada bidang FSQ yang menetapkan hanya satu juara umum diraih oleh Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan nilai 95.

“Alhamdulillah, di MTQ dan FSQ tahun ini Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kembali meraih juara umum. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan kami semua,” ucap Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah.

Irpansyah menyebutkan, mempertahankan gelar juara umum tentunya bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan motivasi dan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada para kafilah.

Dengan cara tersebut, pihaknya secara konsisten mendorong agar setiap kafilah terus berlatih agar dapat memberikan penampilan terbaik, sehingga apapun hasilnya itulah nilai terbaik yang bisa diraih tanpa ada penyesalan di akhir.

“Kami juga tidak menekankan agar setiap kafilah harus menang, karena setiap perlombaan pasti ada yang menang dan kalah. Tetapi, bukan berarti kami tidak melakukan persiapan dan berusaha untuk menang,” lanjutnya.

Persiapan dilakukan bahkan sejak setahun sebelumnya, setelah berhasil menjaring bibit-bibit terbaik, pihaknya mulai mengintensifkan pelatihan sekitar tiga hingga empat bulan sebelum acara.

Dengan pembinaan yang optimal dan sikap optimistis para kafilah pun memiliki rasa percaya diri untuk tampil sehingga mampu meraih prestasi terbaik. 

“Adapun, untuk persiapan lomba ke tingkat provinsi nanti, pembinaan kafilah kami serahkan kepada LPTQ kabupaten, kami yakin di bawah pembinaan kabupaten para kafilah bisa meningkatkan kemampuannya dan mengharumkan nama Kotim di tingkat provinsi,” demikian Irpansyah.

Baca juga: Sekolah Rakyat Kotim terapkan Kurikulum Plus pastikan kualitas lulusan

Baca juga: Pencegahan jadi fokus utama BNNK Kotim di awal operasional

Baca juga: Dandim Sampit ajak masyarakat pedomani Pancasila dalam bernegara


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025