Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Pelatihan Santripreneur dalam rangka mendorong kemandirian dan semangat wirausaha dari para santri.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih BAZNAS Kotim atas inisiatifnya dalam memberikan ruang bagi para santri untuk berkembang melalui program Santripreneur ini. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Hari Santri Nasional (HSN) yang mengusung tema Taat Ngaji, Melek Teknologi,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Selasa.
Pelatihan Santripreneur dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Kotim yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat.
Kegiatan ini diselingi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Baznas Kotim dan UPTD BLK Kotim yang disaksikan langsung oleh Bupati Kotim, Wakil Bupati Kotim Irawati dan Kepala Disnakertrans Kotim Johny Tangkere.
Halikinnor menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya membentuk generasi muda yang siap menjadi penggerak ekonomi daerah. Khususnya para santri yang diharapkan tak hanya kuat dalam ilmu agama, namun juga mandiri, produktif, dan melek teknologi.
Hal ini sejalan dengan tema peringatan HSN 2025, mengajarkan bahwa santri masa kini harus kuat dalam ilmu agama sekaligus cerdas dalam menguasai teknologi.
Ia berharap, pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat wirausaha pada santri yang dilandasi nilai-nilai keislaman seperti kejujuran, amanah, dan disiplin.
Santri yang kreatif, produktif, dan inovatif akan mampu menjadi penggerak ekonomi umat serta kontributor dalam pembangunan daerah.
“Pemerintah daerah tentu sangat mendukung upaya seperti ini. Sinergi antara pemerintah, BAZNAS, dan pondok pesantren perlu terus dijaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis keagamaan dan kearifan lokal,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kotim perkuat pencegahan korupsi melalui MCSP
Orang nomor satu di Kotim ini pun berpesan kepada seluruh santri yang mengikuti pelatihan agar manfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin. Serap ilmu yang diberikan, asah kemampuan diri, dan pegang teguh nilai kejujuran serta kerja keras.
“Jadilah santri yang tak hanya pandai mengaji, namun juga mampu menginspirasi dan berkontribusi untuk kemajuan daerah,” demikian Halikinnor.
Ketua Baznas Kotim Sutimin menyampaikan bahwa Pelatihan Santripreneur digelar dalam rangka memperingati HSN 2025. Program Santripreneur ini adalah wujud nyata komitmen Baznas dalam pemberdayaan umat, khususnya para santri.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Baznas Kotim bersama pemerintah daerah dalam memberdayakan umat, khususnya para santri, agar tidak hanya kuat dalam aspek keagamaan, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan siap berwirausaha,” ujarnya.
Pensiunan ASN Kotim ini meyakini bahwa pesantren adalah tempat lahirnya generasi tangguh dan santri memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku usaha mikro yang berintegritas.
Oleh karena itu, melalui pelatihan ini pihaknya ingin membekali para santri dengan keterampilan praktis dan jiwa kewirausahaan, sehingga setelah kembali ke masyarakat, mereka mampu menciptakan peluang kerja, bukan hanya mencari pekerjaan.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah melalui UPTD BLK yang telah menyediakan fasilitas dan instruktur atau tenaga ahli yang memadai.
“Sinergi antara Baznas dan UPTD BLK ini adalah bentuk implementasi semangat gotong royong dan kolaborasi lintas lembaga, agar pemberdayaan ekonomi umat tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling memperkuat untuk hasil yang lebih berkelanjutan,” lanjutnya.
Sutimin menambahkan, pelatihan perdana ini berfokus pada keterampilan komputer yang kedepannya akan ditindak lanjuti dengan jenis pelatihan keahlian lainnya. Peserta pelatihan sebanyak 29 santri dari sembilan pondok pesantren yang ada di Kota Sampit.
Baca juga: Seorang pemuda di Kotim tega habisi pacar yang sedang hamil
Melalui pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari ini diharapkan para santri memiliki keterampilan yang bisa menjadi bekal setelah lulus nantinya, baik itu untuk terjun ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kepada para peserta - para santri yang kami banggakan, kami berharap ikutilah ini dengan semangat, disiplin, dan kesungguhan. Jadikan pelatihan ini sebagai langkah awal menuju kemandirian, produktif, kreatif dan adaptif menghadapi tantangan zaman khususnya di era digitalisasi,” demikian Sutimin.
Kepala Disnakertrans Kotim Johny Tangkere menyambut baik kegiatan Pelatihan Santripreneur yang digelar Baznas Kotim, karena sejalan dengan visi misi mereka.
Terlebih, pada 2025 ini kegiatan pelatihan kerja sempat dihentikan dari pusat, sehingga adanya inisiatif dari Baznas Kotim ini seolah menjadi angin segar bagi Disnakertrans Kotim.
“Anggaran dari pusat untuk pelatihan tenaga kerja tidak ada, sedangkan APBD kita tidak mampu. Makanya kami berterima kasih kepada Baznas Kotim sehingga ada kegiatan ini,” sebutnya.
Johny menambahkan, di UPTD BLK Kotim terdapat delapan jenis pelatihan kerja beserta tenaga ahli, yakni pelatihan komputer, menjahit, teknik las, teknik listrik, pariwisata, elektronika, otomotif dan tata boga.
Dengan begitu, apabila kedepannya Baznas Kotim ingin menggelar pelatihan dengan jenis keterampilan lainnya, maka pihaknya siap menerima dengan tangan terbuka.
“Sehingga ini bisa menjadi bekal para santri nantinya ketika kuliah atau masuk ke dunia kerja,” demikian Johny.
Baca juga: Komisi III DPRD Kotim kerahkan anggota jadi pengurus IPSI
Baca juga: Ketua DPRD Kotim sebut kehadiran Korem bawa dampak besar
Baca juga: Muhammad Ramadhana Rahman resmi gantikan Ahyar Umar di DPRD Kotim