Sampit (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah simulasi gabungan pemadaman kebakaran untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan instansi terkait, perusahaan swasta dan terutama relawan.

“Kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan, kekompakan, dan profesionalisme dalam menghadapi potensi bencana kebakaran, baik di kawasan pemukiman maupun hutan dan lahan,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Rihel di Sampit, Rabu.

Simulasi gabungan dilaksanakan di Mako Disdamkarmat Kotim Jalan Bengkirai II Sampit. Kegiatan ini melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, Dinsos, perusahaan swasta dan terutama relawan pemadam serta relawan kemanusiaan.

Rihel menjelaskan, bahwa kebakaran adalah bencana yang dapat terjadi kapan saja dan menimbulkan kerugian materi serta mengancam nyawa. Oleh karena itu, peningkatan kesiapsiagaan mutlak diperlukan.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Pemadam Kebakaran, sebagai dasar hukum sistem penanggulangan kebakaran di Indonesia. 

Di dalamnya, mencakup pencegahan, penanggulangan, pembentukan unit pemadam di semua tingkat, serta pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat guna menjaga keselamatan jiwa dan properti

“Salah satu cara untuk kita siap dalam menghadapi kejadian kebakaran yaitu melakukan latihan simulasi gabungan dengan melibatkan lembaga pemerintah dan non pemerintah serta partisipasi yang besar dari kelompok relawan pemadam kebakaran,” jelasnya.

Ia melanjutkan, mengacu pada data penanganan bencana hingga September 2025, Disdamkarmat Kotim telah menangani 40 kasus kebakaran bangunan dan 8 kejadian kebakaran lahan dan semak belukar. 

Semua kejadian tersebut berhasil ditangani berkat ketanggapan dan profesionalisme petugas Dsidamkarmat, relawan dan OPD terkait. Maka dari itu, ia berharap sinergi yang baik ini dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Melalui kegiatan simulasi gabungan ini pula, antara petugas Disdamkarmat, relawan dan instansi lainnya bisa saling mengenal dan bagi yang sudah kenal agar lebih akrab, karena dengan adanya rasa keakraban itu maka koordinasi di lapangan ketika menghadapi kebakaran bisa lebih baik.

“Karena dalam penanggulangan kebakaran kita tahu tugas apa dan siapa, kerjasama yang seperti apa, dan komandonya siapa. Ini penting agar tidak terjadi kesalahan atau perselisihan ketika situasi di lapangan lebih menegangkan daripada simulasi,” imbuhnya.

Baca juga: Polres Kotim ringkus 20 pengedar sabu-sabu

Dalam kesempatan ini, Rihel juga menyampaikan apresiasi kepada para relawan dari kalangan masyarakat umum, sebab keberadaan para relawan ini dinilai sangat membantu dalam penanganan cepat kebakaran.

Sering kali ketika terjadi kebakaran justru relawan setempat yang tiba di lokasi daripada Disdamkarmat. Maka, kegiatan ini juga sebagai upaya pembinaan relawan agar memiliki keterampilan yang memadai.

“Misalnya sebelum memadam itu perhatikan dulu arah angin, jangan sampai berlawanan dengan arah angin karena asapnya akan mengenai pemadam dan itu bisa membuat keracunan asap. Supaya jangan sampai lupa dengan keselamatan diri sendiri ketika berusaha membantu orang lain,” demikian Rihel.

Simulasi dilaksanakan dengan skenario dan tiga replika bangunan yang menjadi gambaran ketika terjadi situasi darurat, yakni kebakaran bangunan. Tim gabungan yang terdiri dari relawan diajarkan teknik-teknik ketika menghadapi kebakaran.

Mulai dari laporan yang diterima dari warga, gerak cepat ketika tiba di lokasi, tindakan pertama yang perlu dilakukan seperti mencegah api menjalar ke bangunan di sebelahnya, dan lainnya, termasuk pertolongan ketika ada korban.

Semua teknik yang diajarkan sangat menitikberatkan pada kerjasama dan kekompakan tim, karena dengan begitu pemadaman bisa lebih cepat dan optimal, serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Kepala Disdamkarmat Kotim,  Atimaraahini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program tahunan yang bertujuan untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi bersama para relawan dan instansi terkait.

“Memang latihan bersama ini penting untuk kekompakan dan kerjasama kita dalam menangani kebakaran baik di pemukiman maupun di lahan, karena tanpa dukungan dari masyarakat dan relawan, kita akan mengalami kesulitan,” sebutnya.

Ia menambahkan, melalui latihan ini, semua pihak dapat mengetahui peran masing-masing, mulai dari penentuan komandan di lapangan hingga tugas spesifik relawan dan Disdamkarmat. 

Dengan begitu, semua bisa saling dukung dan kerjasama agar kebakaran bisa segera atasi dengan cepat, efektif dan efisien, serta menciptakan ketentraman bagi masyarakat.

Meski demikian, Atimaraahini mengakui adanya sedikit tantangan dalam pelaksanaan simulasi kali ini. Salah satunya, area simulasi yang terbilang sempit, sehingga jumlah peserta simulasi pun terbatas.

“Walau begitu, untuk kolaborasi, kebersamaan, kekompakan dan kerjasama tetap dapat terlaksana dan tetap membawa kemanfaatan untuk kita bersama,” demikian Atimaraahini.

Baca juga: DPRD Kotim minta tersangka pembunuhan di Tualan Hulu dihukum mati

Baca juga: Legislator Kotim minta pejabat baru segera tunjukkan kinerja nyata

Baca juga: Komisi I DPRD Kotim siap perjuangkan kenaikan insentif BPD


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025