Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah Efrensia LP Umbing mengapresiasi sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kuala Kurun ikut berjualan beragam kuliner saat pelaksanaan car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor perdana di daerah setempat.
"Apa yang dilakukan pelajar SMAN 1 Kuala Kurun itu sangat bagus, artinya mereka tidak hanya menadahkan tangan. Mereka mau belajar berwirausaha sejak dini," ucapnya di sela kegiatan CFD di Kuala Kurun, Sabtu.
Ia menjelaskan, CFD di Gumas tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat melakukan beragam aktivitas positif, namun juga ajang bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan berbagai produk unggulan yang mereka hasilkan.
Keikutsertaan pelajar SMAN 1 Kuala Kurun diharap menjadi contoh dan memacu masyarakat lain, agar melihat peluang usaha berdasarkan kemampuan yang mereka miliki dalam memproduksi sesuatu, bisa itu usaha kuliner maupun lainnya, agar memanfaatkan keberadaan CFD.
"Bagi masyarakat yang punya kreativitas dan karya, baik itu kuliner maupun barang lainnya, hendaknya menjadikan CFD ini sebagai ajang untuk promosi sekaligus pemasaran produk yang mereka hasilkan," katanya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Gumas yang juga selaku Penanggung jawab Asosiasi UMKM kabupaten Isnaini menyampaikan, ada 124 pelaku UMKM yang berpartisipasi pada pelaksana CFD di Jalan Diponegoro Kuala Kurun.
Ia menjelaskan, 124 pelaku UMKM tadi memasarkan beragam produk sepanjang pelaksanaan CFD, namun mayoritas didominasi produk kuliner.
"CFD untuk mendukung program unggulan kepala daerah, yakni Program Tambun Bungai, khususnya sub program Tambun Bungai Sehat dan Tambun Bungai Mandiri," ungkap Isnaini.
Baca juga: Puluhan pelajar di Gumas ikuti lomba menebak jenis kelamin ikan
Di sisi lain, pelajar SMAN 1 Kuala Kurun yang ikut memasarkan produk mereka saat pelaksanaan CFD di Gumas merupakan kelompok OSIS dari sekolah tersebut.
Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Kuala Kurun Yefta Arya Bima menyampaikan, ada beragam kuliner yang mereka pasarkan antara lain buah potong, pentol pedas, kue cheesecake, dan es teh.
Yefta yang didampingi anggota Bidang 6 OSIS menyebut, mereka harus mengeluarkan modal Rp400 ribu untuk menghasilkan beragam makanan dan minuman yang akan dijual saat CFD.
Awalnya mereka hanya menyiapkan 17 bungkus buah potong, 27 bungkus pentol pedas, 11 bungkus cheesecake, dan 25 gelas es teh, karena takut tidak habis terjual jika menyiapkan banyak.
Semua jenis makanan dijual dengan harga Rp10 ribu per bungkus, sedangkan es tes Rp5 ribu per gelas. Ternyata, dalam waktu sekitar satu jam 30 menit semua dagangan mereka habis terjual.
"Keuntungan penjualan ini nantinya akan masuk ke kas OSIS, dan jika kami memerlukan anggaran untuk melaksanakan suatu kegiatan kami bisa menggunakan uang tadi," demikian Yefta.
Baca juga: Masyarakat antusias ikuti 'car free day' perdana di Gumas
Baca juga: Legislator Gumas minta kampanye Gemarikan terus digiatkan
Baca juga: Pemkab Gumas salurkan bantuan alat pasca panen kepada sejumlah kelompok