Sampit (ANTARA) - Kekompakan aparatur dan masyarakat Kecamatan Cempaga dalam menyelesaikan sengketa lahan, mendapat apresiasi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang menyebutnya patut menjadi contoh bagi kecamatan lain.

Kecamatan Cempaga ini merupakan salah satu "role model" atau teladan di Kabupaten Kotawaringin Timur dalam penyelesaian sengketa lahan, baik antara masyarakat dengan perusahaan, maupun antara masyarakat dengan masyarakat, kata Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Oktav Pahlevi di Cempaga, Jumat.

"Makanya kami berharap strategi pola dan cara kerja Pak Chandra yang selama ini efektif itu bisa dilanjutkan oleh Bu Agustiawany," katanya.

Harapan itu disampaikan Oktav saat menghadiri serah terima jabatan Camat Cempaga dari Ady Candra kepada Agustiawany. Ady Candar kini dipercaya menjadi Sekretaris sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur. 

Oktav memuji kinerja Ady Candra dalam membawa kemajuan bagi Kecamatan Cempaga. Salah satunya, kemampuan Ady Candra bersinergi dengan semua pihak dan masyarakat sehingga sengketa lahan yang terjadi di kecamatan itu umumnya bisa diselesaikan dengan baik dan tidak sampai dibawa ke tingkat kabupaten.

Menurutnya, jarang sekali pihaknya di kabupaten menemukan permasalahan sengketa lahan dari Cempaga yang mediasinya dibawa sampai ke tingkat kabupaten dan diselesaikan pemerintah kabupaten.

Kalau adapun, kata dia, pihaknya biasanya hanya tinggal menetapkan berdasarkan hasil kesepakatan dan berita acara yang dibuat oleh desa dan kecamatan. Pihaknya tidak ada lagi memfasilitasi atau memulai dari tahap memanggil para pemilik lahan yang bersengketa, melakukan cek ke lapangan, meminta informasi, bahkan melakukan analisa.

"Khusus Kecamatan Cempaga, itu tidak pernah kami lakukan. Kami hanya mempergunakan hasil keputusan dan berita acara yang dibuat oleh kades dan camat," timpal Oktav.

Baca juga: Semakin diminati, Partai NasDem incar kursi pimpinan DPRD Kotim

Oktav berharap hal seperti ini bisa dilanjutkan camat yang baru. Dia juga meminta semua pihak terkait seperti Kapolsek, Danramil, kepala puskesmas, BPD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengusaha dan lainnya turut membantu camat dalam membangun Kecamatan Cempaga.

"Kita tahu bahwa camat kita ini baru, tapi dari sisi manajemen kami yakin beliau mampu untuk melaksanakan tugas apapun yang berkaitan dengan unsur kewilayahan yang menjadi tugasnya," demikian Oktav Pahlevi. 

Camat Cempaga Agustiawany menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang sudah ada. Selain itu, dia juga akan menggali potensi-potensi baru yang bisa dikembangkan dalam hal pelayanan dan upaya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Terkait sengketa lahan maupun masalah tapal batas antardesa, dirinya segera melakukan konsolidasi dan meminta masukan dari semua pihak. Pendekatan akan dilakukan dengan baik agar semua mempunyai pemahaman yang sama dalam menyelesaikan masalah dengan baik dan damai.

Dia meminta dukungan seluruh masyarakat dan semua pihak agar dirinya bisa menjalankan tugas dengan baik dan membawa kemajuan di Kecamatan Cempaga. Dia mengaku bersemangat, apalagi didukung oleh banyak pihak, termasuk Ady Candra yang merupakan pendahulunya dalam memimpin Cempaga. 

"Tentunya saya perlu banyak belajar dari Pak Ady Candra serta minta masukan dan banyak pihak. Mari kita bangun Cempaga ini bukan hanya karena tugas, tetapi karena kecintaan kita kepada masyarakat," demikian Agustiawany. 

Baca juga: Sambangi DPR RI, Komisi III DPRD Kotim apresiasi usulan langsung ditindaklanjuti

Baca juga: Pemkab Kotim dorong 11 kecamatan segera tuntaskan tapal batas desa

Baca juga: Diskominfo Kotim komitmen wujudkan pemerataan akses internet hingga pelosok


Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025