Sampit (ANTARA) - Seiring dengan pergantian pucuk pimpinan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah semakin memperkuat komitmen untuk mewujudkan pemerataan akses internet hingga pelosok desa.

“Saya akan terus mengupayakan agar 168 desa dan 17 kelurahan yang ada di Kotim ini tidak ada lagi yang susah sinyal, untuk itu sebagai langkah awal saya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo Kotim Ady Candra di Sampit, Jumat.

Ady Candra resmi dimutasi ke Diskominfo Kotim sebagai Sekretaris sekaligus Plt Kepala Dinas setempat menggantikan Jumberi yang juga mendapat mutasi jabatan ke Inspektorat Kotim.

Sebagai langkah awal memimpin, Ady Candra telah menyiapkan beberapa gebrakan dengan menyoroti beberapa persoalan yang dihadapi Diskominfo Kotim selama ini, salah satunya berkaitan dengan pemerataan akses internet dalam rangka menunjang telekomunikasi.

Mantan Camat Cempaga ini menyampaikan, pertama-tama ia akan melakukan rapat koordinasi internal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang sejauh mana program yang telah dan akan dijalankan untuk memastikan tidak ada program yang terhambat.

“Saya perlu mengetahui dulu, sejauh mana upaya yang telah dilaksanakan dalam mengatasi area susah sinyal ini. Selanjutnya, saya juga berencana menggandeng provider atau pihak eksternal lainnya,” lanjutnya.

Baca juga: BMKG Kotim imbau waspada potensi cuaca ekstrem

Ady Candra menambahkan, dalam pemerataan akses internet ini ia akan menggandeng perusahaan atau provider telekomunikasi terkait pemasangan Base Transceiver Station (BTS) atau yang biasa disebut tower telekomunikasi. 

BTS ini merupakan salah satu komponen kunci dalam infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler. BTS adalah stasiun pemancar yang berfungsi mengirimkan dan menerima sinyal radio dari perangkat komunikasi seperti ponsel ke jaringan operator.

“Yang pasti saya akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi wilayah di Kotim yang kesulitan sinyal, tetapi untuk mewujudkan itu tentu tidak bisa dilakukan oleh saya sendiri, sehingga saya mohon dukungan dan doa dari semuanya,” demikian Ady Candra.

Sebelumnya, Diskominfo Kotim mengungkapkan data bahwa 168 desa dan 17 kelurahan di wilayah setempat tidak lagi yang tergolong tanpa sinyal internet atau blank spot, tetapi diakui masih ada sekitar enam desa dengan kualitas sinyal yang rendah atau susah sinyal.

Terpisah, Kepala Bidang Infrastruktur Informatika dan Statistik Daerah Mohammad Gaddafi menyampaikan bahwa sesuai dengan instruksi kepala dinas setempat, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan sejumlah OPD untuk mendata lokasi yang masih kesulitan sinyal internet.

Rapat koordinasi tersebut melibatkan antara lain Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, berkaitan dengan pelayanan dasar bagi masyarakat di sektor pendidikan dan kesehatan yang menjadi prioritas pemerintah daerah.

“Secara luasan wilayah kita, saat ini masih terdapat spot-spot yang kesulitan akses internet atau telekomunikasi. Pada rapat koordinasi dengan sejumlah OPD terkait, khususnya Dinas Pendidikan kami mencatat ada 15 SMP dan 86 SD yang sulit akses internet. Data ini yang kami himpun untuk bahan pimpinan dalam mengambil kebijakan selanjutnya,” demikian Gaddafi.

Baca juga: Pemkab Kotim berharap pergantian camat bisa membawa Cempaga semakin maju

Baca juga: Disdik Kotim dorong guru adaptif dan visioner

Baca juga: BPBD Kotim catat sejumlah kerusakan akibat cuaca ekstrem


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025