Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dalam pembangunan desa dan kelurahan tahun 2025, melalui implementasi inovasi “PROAKTIF” yaitu, Profil Desa/Kelurahan yang Akurat, Aktual, Terintegrasi dan Partisipatif, kabupaten ini berhasil mentransformasi status klasifikasi seluruh desanya secara signifikan.
“Data Progres Profil Desa menunjukkan lompatan kuantum. Pada tahun 2024, dari 231 desa/kelurahan di Kabupaten Kapuas, 179 desa masih berstatus “Swadaya” (berkembang rendah) tanpa ada satu pun desa yang berstatus “Swakarya” (menengah) atau “Swasembada” (maju/mandiri),” kata Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kapuas, Syaiful Fadjri, di Kuala Kapuas, Selasa.
Namun, sambungnya, pasca-implementasi PROAKTIF, data per tahun 2025 menunjukkan hasil yang dramatis, yaitu Desa Swadaya 0 desa, Desa Swakarya 216 desa, dan Desa Swasembada 15 desa.
Pencapaian ini berarti 100 persen desa di Kabupaten Kapuas berhasil dientaskan dari status Swadaya dan mengalami kenaikan kelas, bahkan melampaui target Perjanjian Kinerja tahun 2025 yang menargetkan 2 Desa Swasembada.
Baca juga: DPMD Kotim dalami kasus dugaan penipuan BUMDes Lampuyang
Inovasi yang digagas olehnya tersebut, dirancang untuk mengoptimalkan evaluasi perkembangan desa dengan memastikan data profil desa (prodeskel) akurat, selalu diperbarui (aktual), terintegrasi antar-OPD, dan disusun secara partisipatif.
Syaiful menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah buah kerja kolektif.
“Semua ini tidak bisa dicapai sendirian. Ini adalah hasil kerja keras tim PROAKTIF yang kompak di DPMD Kapuas, serta berkat arahan dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kapuas,” ujarnya.
Dukungan terhadap aksi perubahan ini memang datang dari berbagai lini, termasuk surat dukungan resmi dari Bupati Kapuas, Muhammad Wiyatno, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Usis I Sangkai, dan Kepala Dinas PMD Provinsi Kalteng, Aryawan.
Lebih lanjut, Syaiful yakin bahwa inovasi ini akan terus berlanjut dan memiliki potensi besar untuk direplikasi di daerah lain.
”Kami yakin inovasi ini akan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan bahkan Kementerian Dalam Negeri, PROAKTIF sangat mungkin untuk direplikasi oleh kabupaten/kota lain sebagai praktik baik dalam akselerasi penyusunan dan pendayagunaan data profil desa,” demikian Syaiful.
Baca juga: DPMD Kotim berharap konflik di Desa Bapinang Hilir Laut bisa diselesaikan
Baca juga: Pemkab Kotim luncurkan NIPDes untuk keakuratan data perangkat desa
Baca juga: Pemkab Kotim luncurkan NIPDes untuk keakuratan data perangkat desa