Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) Fairid Naparin menekankan para kandidat yang telah masuk dalam bursa seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) memiliki rencana aksi dalam transformasi pemerintahan.
"Harus menampilkan gagasan terbaik dalam menyusun rencana aksi transformasi pemerintahan," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Wali Kota Palangka Raya dua periode ini menegaskan bahwa Sekda bukan hanya posisi struktural, tetapi jabatan strategis yang menentukan arah manajemen pemerintahan ke depan.
Karena itu, setiap kandidat diwajibkan menyusun rencana aksi yang mencakup pengembangan SDM, penguatan ekonomi daerah, serta transformasi tata kelola pemerintahan berbasis digital.
“Kita ingin Sekda yang bukan hanya memahami regulasi, tetapi mampu memimpin perubahan. Transformasi digital, percepatan layanan publik, dan inovasi birokrasi adalah tuntutan utama,” ujar Fairid.
Para peserta seleksi juga diminta menjelaskan strategi mulai dari analisis masalah (why), penentuan solusi (what), hingga mekanisme implementasi (how). Rencana aksi harus dilengkapi target peningkatan kinerja, kebutuhan anggaran, hingga inovasi pembiayaan alternatif seperti optimalisasi PAD dan skema pendanaan SMI.
Fairid menyampaikan bahwa ide-ide yang diajukan tidak harus muluk-muluk, tetapi harus terukur dan realistis.
“Yang kita perlukan adalah gagasan yang bisa dijalankan, bukan hanya konsep. Sekda harus mampu mengeksekusi, bukan sekadar merencanakan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kemampuan koordinasi lintas sektor serta kecepatan dalam mengambil keputusan. Menurutnya, dinamika kota yang terus berkembang menuntut sosok Sekda yang gesit dan mampu memastikan tiap perangkat daerah berjalan dalam satu arah kebijakan.
Baca juga: Polda Kalteng berbagi kasih di Panti Asuhan Berkah
Melalui proses seleksi ini, Fairid berharap lahir pemimpin birokrasi yang mampu memperkuat Smart Governance Palangka Raya dan memastikan seluruh pelayanan publik menjadi semakin cepat, transparan, dan berdampak bagi masyarakat.
Di sisi lain, Wali Kota Palangka Raya ini menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan ketat, objektif dan transparan. Melibatkan berbagai pihak terkait secara profesional. Komitmen, stamina, kecakapan mengelola birokrasi, dan kemampuan mengambil keputusan cepat itu wajib dimiliki.
"Maka seleksi ini kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Jabatan Sekda itu pusat koordinasi seluruh perangkat daerah. Maka kita juga mencari sosok terbaik dari yang sudah baik," katanya.
Sementara itu, enam pejabat yang mengikuti bursa calon Sekda Kota Palangka Raya adalah Amandus Frenaldy, Arbert Tombak, Boy Yepthanius, Jayani, Saipullah dan Yohn Benhur Gohan Pangaribuan.
Sebelumnya, pendaftaran seleksi calon Sekda Kota Palangka Raya dibuka pada 15–29 November 2025 dan dilakukan secara daring melalui laman askarier.bkn.go.id menggunakan akun MyASN.
Tahapan seleksi meliputi verifikasi administrasi, penilaian rekam jejak, uji kompetensi, hingga wawancara. Dari proses tersebut, panitia akan menetapkan tiga kandidat terbaik untuk kemudian diajukan sebagai calon Sekda definitif.
Nantinya dari tiga calon itu salah satu akan ditetapkan menjadi Sekda definitif. Seluruh proses seleksi dilaksanakan secara terbuka, kompetitif, dan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan, termasuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.
Baca juga: FKIP UPR-PKBM Darussa'adah perkuat literasi berbasis kearifan lokal
Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya raih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2025
Baca juga: Produk Kalteng unik, tapi kemasan dan branding masih prematur