Sampit (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur mendukung penuh pengukuran Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) mandiri oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah karena diyakini sangat penting bagi upaya memajukan olahraga di daerah.
"Hasil penghitungan IPO ini nantinya diharapkan juga bisa menjadi bahan kebijakan dan program bagi kemajuan olahraga di Kotawaringin Timur. Kita akan tindak lanjuti dengan sinergi dan kolaborasi semua pihak," kata Kepala Dispora Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah saat membuka kegiatan IPO di Sampit, Sabtu.
Kegiatan pengukuran IPO bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, dan menjadi dasar kebijakan pembangunan keolahragaan nasional maupun daerah secara terukur berdasarkan 9 dimensi yaitu sumber daya manusia (SDM), ruang terbuka, partisipasi, kebugaran, dan lainnya.
Irfansyah mengatakan, olahraga merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Pemerintah daerah ingin mengembalikan kejayaan olahraga Kotawaringin Timur sehingga daerah ini menjadi barometer prestasi olahraga di Kalimantan Tengah.
Berbagai program dijalankan pemerintah kabupaten, mulai dari membenahi dan meningkatkan sarana prasarana olahraga, hingga pembinaan atlet sejak usia dini. Upaya ini pun menunjukkan hasil yang terus meningkat sehingga perlu terus diupayakan.
Pengukuran IPO sangat penting agar pemerintah mendapat gambaran terkait sejauh mana kondisi serta bisa mengevaluasi prestasi olahraga di daerah ini. Dengan begitu, program-program yang dijalankan diharapkan lebih efektif dan tepat sasaran.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas olahraga di daerah," demikian Irfansyah.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, Arga Asmaradhana mengatakan, pengukuran IPO di Kotawaringin Timur dilakukan di Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Ada 30 orang responden yang menjadi sampel dalam kegiatan ini.
Kegiatan dipusatkan di Gedung Voli Indoor di kawasan Stadion 29 Nopember di Jalan Tjilik Riwut Sampit. Peserta terlihat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Responden terdiri masyarakat olahraga perwakilan dari berbagai kalangan, usia dan jenis kelamin. Setelah menjawab kuesioner, peserta diukur tinggi dan berat badannya, serta mengikuti sejumlah kegiatan yang diperlukan dalam pengukuran IPO.
"Kami memilih Baamang Barat dalam pengukuran indeks pembangunan olahraga ini karena selain mudah dijangkau dan lokasinya strategis, juga karena komunikasi Pemerintah Kelurahan Baamang Barat dengan Dispora juga sangat bagus sehingga ini akan sangat membantu," demikian Arga.
Baca juga: DPRD Kotim minta hentikan izin baru pembukaan lahan sawit
Sementara itu Tenaga Ahli IPO Prodi PJKR FKIP Universitas Palangka Raya, Arif Nur Wahyudi bersama satu rekannya yang lain, dipercaya oleh Dispora Provinsi Kalimantan Tengah untuk melakukan pengukuran IPO di Kotawaringin Timur.
"Sebelumnya sudah dilakukan (pengukuran IPO) di Kabupaten Barito Selatan, Kapuas, Barito Utara, Murung Raya, Gunung Mas dan hari ini di Kotawaringin Timur. Dua hari nanti kami laksanakan di Kabupaten Barito Timur," kata Arif.
Dijelaskannya, IPO merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembangunan keolahragaan. Pengukuran IPO dinilai penting untuk menawarkan sejauh mana kemajuan olahraga di daerah ini sehingga bisa menjadi pertimbangan dalam pembuatan program atau kebijakan.
Kegiatan ini merupakan IPO mandiri tahun pertama yang dilaksanakan Dispora Provinsi Kalimantan Tengah karena biasanya pemerintah provinsi hanya menjalankan pengukuran IPO yang dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan tiga kabupaten/kota sebagai sampel. Dalam IPO mandiri ini, pengukuran akan dilakukan dengan mengambil sampel di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
"Ada pengisian kuesioner, pengukuran indeks massa tubuh dan juga terkait dengan kebugaran jasmani. Juga ada beberapa aspek seperti terkait kesehatan, partisipasi, literasi, aspek ekonomi dan sebagainya. Jadi sangat komprehensif sekali terkait dengan instrumen IPO ini," tambah Arif.
Menurutnya, kegiatan pengukuran IPO ini untuk skala Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga datanya merupakan kumpulan dari kabupaten-kabupaten. IPO ini menjadi sangat penting karena merupakan kajian yang hasilnya bisa menjadi bagan dalam pengambilan sebuah kebijakan, khususnya di bidang olahraga.
Selain data dari responden, kondisi sarana prasarana dan ruang terbuka untuk olahraga juga menjadi bagian dari instrumen pengukuran IPO. Untuk itu hasil pengukurannya juga bisa menjadi masukan positif bagi pemerintah daerah.
Dalam pengukuran IPO, ada skala penilaian mulai angka 0 sampai dengan 1. Tahun 2024 lalu IPO Provinsi Kalimantan Tengah berada pada 0,318 poin. Harapannya tahun ini IPO provinsi ini dapat meningkat dan tentunya akan menghasilkan sebuah produk baru yaini6 kebijakan untuk peningkatan olahraga.
"Bagi kabupaten, tentunya nanti akan ada hasil yang bisa dianalisa, plus nanti ada rekomendasi-rekomendasi untuk masing-masing kabupaten sesuai data yang dihasilkan dari saat pelaksanaan tes IPO di kabupaten itu. Ini bisa menjadi bahan masukan untuk perbaikan," demikian Arif.
Baca juga: Pemkab Kotim gelontorkan Rp3 miliar untuk perbaikan Jalan Lesa Parenggean
Baca juga: Pelindo Regional 3 Sampit bersiap hadapi lonjakan penumpang jelang Nataru
Baca juga: Banjir rendam wilayah hulu, BPBD Kotim imbau masyarakat waspada