Palangka Raya (ANTARA) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya Ika Priti mengingatkan nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir perairan wilayah selatan Kalimantan Tengah (Kalteng), mewaspadai gelombang laut setinggi 1,5 meter.

"Waspadai potensi tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter di wilayah Perairan Selatan Kalimantan Tengah selama sepekan," kata Ika di Palangka Raya, Rabu.

Dia juga mengimbau masyarakat pesisir agar berhati-hati ketika beraktivitas di laut karena tinggi gelombang tersebut masuk kategori rendah hingga sedang.

Pihaknya pun meminta warga pesisir juga waspada adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus (CB) yang berpotensi menjadikan hujan intensitas sedang hingga lebat, dan menimbulkan angin kencang, serta menambah tinggi gelombang air laut.

Dia mengatakan, gangguan fenomena rossby ekuatorial secara spasial terpantau aktif di Pulau Kalimantan bagian Selatan. Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau di wilayah Kalteng.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Didukung oleh kelembaban udara yang cukup basah, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng.

Dia menambahkan, selama sepekan ke depan, potensi kecepatan angin diperkirakan antara 5-20 kilometer/jam. Angin ini umumnya bertiup dari arah Selatan menuju Barat Laut.

"Sementara untuk suhu udara berkisar antara 23 sampai 33 derajat Celsius. Kelembaban udara berkisar antara 60 hingga 100 persen," kata Ika Priti.

Masyarakat pun dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.

Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Kalteng yang meliputi 13 kabupaten dan satu kota, selama sepekan mendatang juga diperkirakan tidak ada potensi hujan yang disertai angin kencang dan sambaran petir.
 
Kondisi itu juga harus menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap potensi adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang, akibat terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.

Ika Priti menambahkan, Jika melihat fenomena tersebut, masyarakat diminta waspada dan segera mencari tempat teduh, namun tidak di bawah pohon.

"Saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung," katanya.

Baca juga: Bungai bangkai ditemukan di perkebunan sawit Kotim bukan Titan Arum

Baca juga: Pemkab Kapuas evaluasi penerapan dan penyusunan SPM

Baca juga: Shalahuddin: Pengabdian guru merupakan cahaya menuntun masa depan bangsa


Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025