Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menaruh harapan besar agar Musyawarah Daerah (Musda) XI Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kotim menjadi momentum lahirnya terobosan baru serta sistem pembinaan yang lebih berkelanjutan.
“Kepengurusan yang baru harus mampu melahirkan gagasan-gagasan dan langkah-langkah baru yang signifikan untuk membina dan memajukan berbagai aspek program kerja selama ini, tidak hanya sekedar memperkuat dan melestarikan apa yang telah ada,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Umar Kaderi di Sampit, Senin.
Hal ini ia sampaikan saat membuka Musda XI LPTQ Kotim yang digelar di aula Jabal Rahmah Kompleks Islamic Center Sampit. Agenda utama musda ini adalah evaluasi program kerja serta pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2026–2029.
Umar menekankan bahwa musda ini merupakan momentum krusial untuk meninjau posisi organisasi secara menyeluruh dengan memperhatikan keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan oleh kepengurusan yang lama.
Melalui musda ini pula nantinya dapat melakukan penataan organisasi dan merumuskan langkah-langkah serta program kerja yang bisa dilaksanakan guna memperkuat dinamika organisasi LPTQ di masa yang akan datang bersama ketua terpilih yang akan memimpin lembaga ini menuju yang lebih baik.
Oleh karena itu, LPTQ ke depan tidak boleh hanya sekadar melestarikan program yang sudah ada, tetapi harus berani melakukan inovasi dan langkah-langkah baru yang signifikan untuk membina dan memajukan berbagai aspek program kerja.
“Saya berharap program yang disusun lebih mengedepankan bobot dan efektivitas daripada sekadar daftar keinginan yang sulit direalisasikan,” ujarnya.
Umar juga menyampaikan lima poin penting yang harus menjadi acuan dalam penyusunan program kerja LPTQ Kotim ke depan. Pertama, koherensi dan kesesuaian program dengan visi dan misi organisasi. Kedua, daya dukung sumber daya organisasi.
Baca juga: Pemkab Kotim usulkan raperda untuk tertibkan penyerahan sarana prasarana permukiman
Ketiga, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya program. Keempat, fokus kebutuhan dan skala prioritas. Kelima, responsibilitas masyarakat terhadap program yang telah dilaksanakan selama ini.
Selain pembenahan internal, Pj Sekda menitikberatkan pada peningkatan prestasi qari dan qari'ah Kotim di ajang MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Ia meminta pengurus terpilih lebih intensif dalam menjaring bibit-bibit baru di Bumi Habaring Hurung.
“Jangan sampai mereka yang berprestasi, baik itu qari-qari'ah, hafiz-hafizah, maupun mufassir, merasa tidak mendapat perhatian. Pembinaan harus berkelanjutan agar mereka terus membawa harum nama daerah,” tegasnya.
Dalam kegiatan itu dilaksanakan penyerahan bonus bagi qari-qariah yang berhasil meraih juara di ajang Musabaqah Tilawatil Qur`an dan Hadis (MTQH) XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Tengah belum lama ini.
Umar juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus LPTQ periode sebelumnya atas dedikasi dan sumbangsih mereka dalam pembangunan bidang keagamaan di Kotawaringin Timur.
Ketua LPTQ Kotim periode 2022-2026 Fajrurrahman menyampaikan, bahwa dalam perjalanan LPTQ Kotim masa bakti 2022-2026 masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi, walaupun setiap tahun pada MTQH tingkat provinsi kafilah asal Kotim terbilang kafilah yang patut diperhitungkan.
Ia pun memaparkan capaian LPTQ Kotim selama periode tersebut. Mulai dari 2022 yang merupakan awal perjalanan kepengurusan, Kotim mengikuti MTQH XXX yang dilaksanakan di Palangka Raya meraih Juara IV.
Kemudian, pada 2023 di MTQH XXXI di Pangkalan Bun, Kotim meraih Juara II. Lalu, 2024 MTQH XXXII di Palangka Raya, Kotim berhasil meraih Juara Umum dan pada 2025 di MTQH XXXIII di Muara Teweh, Kotim meraih Juara II.
“Kendati dengan capaian tersebut, dalam hal memberikan motivasi kepada umat untuk mengaji Al Quran, baik di lingkungan keluarga, instansi, lembaga pendidikan formal, kelompok pengajian dan masyarakat secara luas belum begitu tersentuh, karena masih banyak kendala,” ucapnya.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab petakan kawasan rawan pohon tumbang
Fajrurrahman menegaskan, untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan pemikiran bersama, sebagaimana tema Musda kali ini, yakni Peran dan Fungsi LPTQ dalam Peningkatan Prestasi dan Pengalaman Al Quran di Bumi Habaring Hurung .
“Untuk itu, kami berharap pengurus baru dapat meningkatkan fungsi dan peran baik di pentas MTQH maupun pembinaan kepada umat Islam, agar terwujud pribadi-pribadi muslim dan muslimat yang Qurani,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Musda XI LPTQ Kotim Rafiq Riswandi menyampaikan bahwa kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni 21-23 Desember 2025.
Tujuan kegiatan pelaksanaan musda ini adalah yang pertama melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja LPTQ Kotim periode sebelumnya, menyusun dan menetapkan program kerja LPTQ Kotim untuk periode mendatang.
“Selanjutnya, memilih dan menetapkan kepengurusan LPTQ Kotim periode selanjutnya dan memperkuat sinergi dan komitmen seluruh unsur LPTQ dalam pembinaan dan pengembangan Tilawatil Quran di Kotim,” sebutnya.
Peserta Musda XI ini sebanyak 73 orang, meliputi 17 ketua dan 17 sekretaris LPTQ tingkat kecamatan se-Kotim, 31 pengurus LPTQ tingkat Kabupaten Kotim,dua perwakilan Bidang Kesra Setda Kotim, dua perwakilan Kemenag Kotim, Pimpinan MUI Kotim, Pimpinan NU Kotim, Pimpinan Muhammadiyah Kotim dan Pimpinan BKPRMI Kotim.
“Kami berharap siapapun ketua terpilih untuk periode berikutnya mampu membawa LPTQ Kotim menjadi lebih baik,” demikian Rafiq.
Baca juga: Pemkab Kotim usulkan raperda untuk mewujudkan hunian layak
Baca juga: BPBD Kotim imbau waspadai angin kencang susulan dampak Siklon 93S
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi Baznas bantu tangani masalah sosial