Washington (ANTARA News) - Sistem baru antipembajakan segera diterapkan di Amerika Serikat.
Sistem yang dikenal dengan julukan "serangan enam" itu merupakan
usaha dari kalangan industri film dan musik. Mereka adalah kelompok
yang paling banyak dibajak melalui layanan internet.
Program tersebut akan memakai sistem peringatan dan dapat
memperlambat atau membatalkan sambungan internet, tetapi pengguna yang
diduga melakukan pembajakan tidak akan kehilangan akses terhadap laman
yang sedang dibuka.
Sebagian masyarakat dan pegiat internet menyebut program itu sangat
melanggar dan memperingatkan bahwa sistem tersebut akan dirasa tidak
adil oleh sebagian pengguna internet.
Koordinasi penerapan sistem itu dilakukan oleh Pusat Informasi Hak
Cipta dan diciptakan oleh industri musik dan film bersama-sama serta
lima perusahaan penyedia internet terbesar di AS.
"Kami berharap kerja sama ini, yang menggunakan pendekatan seluruh
pemangku kepentingan, menjadi contoh pentingnya masalah yang dihadapi
oleh semua pihak yang terlibat dalam ekosistem hiburan," kata Jill
Lasser, Direktur Eksekutif dari Pusat Informasi Hak Cipta.
Lesser mengatakan bahwa program itu "dimaksudkan untuk mendidik
masyarakat ketimbang menghukum dan langsung (terhadap pelanggan)."
Ia menambahkan bahwa mereka yang mendapat peringatan secara keliru,
dapat dengan mudah mengajukan proses banding dan akan mendapat ulasan
secara mandiri.
Kritikus menyebut serangan itu mungkin akan mempengaruhi pemakai lain yang tidak bersalah.
"Ini sistem yang rumit," kata Corynne McSherry dari kelompok hak asasi digital Electronic Frontier Foundation.
"Mungkin akan ada orang tak bersalah yang terjerat sistem ini," katanya.
Masalah lain, menurut McSherry, adalah soal kurangnya keterbukaan
pada sistem tersebut, karena dilakukan oleh sektor swasta, sehingga
tidak dapat ditanggapi seperti undang-undang.
Pelanggan internet menghadapi konsekuensi berdasarkan tuduhan, kata McSherry.
Aktivis lain bahkan lebih kasar dalam melancarkan kritik.
"Segera ISP anda dimata-matai, dan internet anda diacak-acak atas
permintaan Hollywood," begitu kicauan di Twitter dari kelompok yang
menamakan diri Fight for the Future.
Melalui sistem baru itu mereka dapat memperlambat akses internet
bahkan menutupnya hanya dengan alasan pelanggaran hak cipta.
Yayasan Inovasi dan Teknologi Informasi, suatu kelompok pemikir dari
Washington menyebut program tersebut sebagai contoh untuk perlindungan
hak cipta tanpa terlalu menghambat pemakai internet dan inovasi.
Lima provider internet yang berpartisipasi dalam program tersebut
adalah Comcast, Time Warner Cable, AT & T, Cablevision dan Verizon--
yang mencakup 85 persen pelanggan penduduk AS.
Perusahaan-perusahaan itu pada pekan ini mulai menyiarkan perincian langkah pengamanan tersebut.
Comcast mengumumkan di lamannya, "Suatu sistem peringatan bertahap
akan dimulai kemudian berkembang menjadi peringatan mitigasi yang akan
meminta pelanggan untuk menghubungi perusahaan, tetapi program tersebut
tidak akan ditutup."
Verizon mengatakan akan menerapkan "pengurangan kecepatan internet
sementara selama dua-tiga hari bagi pelanggan yang menerima sedikitnya
lima peringatan".
Cablevision "akses internet anda untuk sementara mungkin akan ditangguhkan".
Sementara itu AT & T menyatakan pelanggan akan diminta melakukan
langkah tambahan untuk membuka materi online yang harus disertai
penghargaan hak cipta.
Ben olson dari AT & T mengatakan sebagian pelanggan akan
memberikan tanggapan positif ketika menerima peringatan pertama,
sehingga tidak diperlukan peringatan berikutnya.
(M007/C003)
Berita Terkait
Terobosan baru Bekraf tekan pembajakan musik
Jumat, 12 Juli 2019 13:05 Wib
Polisi dalami kasus pembajakan akun facebook bupati
Sabtu, 20 April 2019 9:07 Wib
Anang Hermansyah Tegaskan Pemerintah Berantas Pembajakan
Senin, 9 Maret 2015 16:55 Wib
Singapura Pandang Pembajakan Ancaman Utama
Selasa, 10 Desember 2013 16:52 Wib
Strategi BukuOn Cegah Pembajakan Buku Digital
Senin, 14 Oktober 2013 16:15 Wib
AS-China Akan Adakan Latihan Anti-Pembajakan Di Teluk Aden
Senin, 26 Agustus 2013 9:58 Wib
Twitter SBYudhoyono: hentikan pembajakan karya cipta
Minggu, 21 April 2013 12:17 Wib
BSA luncurkan komik anti pembajakan
Selasa, 5 Maret 2013 18:36 Wib