Jakarta (ANTARA
News) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra)
Agung Laksono mengatakan pemerintah siap memulangkan Warga Negara
Indonesia (WNI) yang 'overstay' di Arab Saudi dengan menggunakan pesawat
pengangkut jemaah haji.
"Pemulangan dilakukan sepanjang tidak menganggu jadwal rotasi penerbangan haji," kata Agung Laksono, di Jakarta, Sabtu.
Sampai
19 September 2013, jumlah WNI 'overstay' yang sudah terdaftar untuk
pulang dengan menggunakan pesawat pengangkut jemaah haji Garuda
Indonesia ini sekitar 2.500 orang. Di luar itu masih ada sekitar 1.100
orang yang pulang ke tanah air dengan biaya mandiri.
Data Kementerian Luar Negeri menyebutkan WNI 'overstay' di Arab Saudi
mencapai 120 ribu WNI. Dari jumlah tersebut 89.458 orang sudah
mengajukan permohonan surat perjalanan laksana paspor (SPLP).
Agung
menambahkan, WNI 'overstay' yang akan memanfaatkan kekosongan pesawat
haji ini biayanya jauh lebih murah hanya 188 dolar AS.
"Biaya tersebut antara lain untuk pembelian bahan bakar pesawat dan biaya makan selama di pesawat," katanya.
Sedang mereka yang pulang secara mandiri dikenakan biaya penerbangan normal sekitar 600 dolar AS.
"Pemulangan
WNI 'overstay' ini sudah mendapat izin prinsip dari Menteri Agama dan
Kerajaan Arab Saudi. Kita akan manfaatkan pesawat haji yang pulang ke
tanah air untuk mengangkut mereka dengan jumlah 3.419 kursi," katanya.
Terhadap
para WNI 'overstay' yang pulang secara berkelompok, pemerintah berjanji
mengantarkan pemulangan mereka ke kampung halaman dengan pengawalan
ketat dari petugas dan tanpa dipungut biaya.
Terkait makin sempitnya waktu pemberian amnesti Arab Saudi bagi para WNI
'overstay' yang akan berakhir 3 Nopember 2013, Menko Kesra berjanji
akan terus melakukan pendekatan kepada pemerintah Arab Saudi sehingga
tidak akan dilakukan sanksi apapun.
(W004)
Pemerintah Siap Pulangkan TKI 'Overstay'
Pemulangan dilakukan sepanjang tidak menganggu jadwal rotasi penerbangan haji.