Pada 2014 lalu, terdapat bocoran sketsa dan screenshot yang mengungkap bahwa samartwatch OnePlus dalam proses pembuatan, namun pernyataan Lau tersebut kemungkinan tidak mengacu pada perangkat yang dikabarkan itu.
Rincian mengenai kapan produk akan dirilis memang belum jelas, namun laman Phone Arena menyebut "tahun lalu OnePlus mengembangkan smartwatch namun tidak membawanya dalam proses produksi."
Belum diketahui apakah perangkat tersebut adalah perangkat yang sama dengan bocoran pada 2014 lalu.
"Kami telah menyelesaikan desainnya tapi kami masih memutuskan untuk membatalkannya. Kami harus fokus," kata Lau menggambarkan pasar smartphone China "sangat kejam", dan menambahkan bahwa dia akan melakukan "apa saja untuk bertahan."
Lau juga mencatat bahwa OnePlus akan berupaya untuk membuat kamera OnePlus 3 menjadi kamera terbaik.
OnePlus mungkin mengambil langkah yang tepat untuk memutuskan fokus pada smartphone.
Sejumlah produsen smartphone ternama China yang memasuki pasar perangkat yang dapat dipakai, di antaranya Huawei dan Xiaomi, dan OnePlus kemungkinan akan sulit menembus pasar yang sudah terbentuk tersebut.
Persaingan di pasar China menjadi lebih sengit dari hari ke hari, bukan hanya karena pengiriman smartphone yang melambat dari tahun lalu, --62,5 persen pada 2013, turun menjadi 2,5 persen pada 2015--, namun karena para perusahaan teknologi berusaha memperebutkan angka tersebut.
Meski demikian, Lau tetap optimistis, pasar smartphone China suatu hari akan mampu mendukung berbagai merek karena kelompok konsumen yang berbeda akan lebih memilih produk yang berbeda juga.
Dia percaya bahwa OnePlus akan menjadi salah satu yang sukses di pasar China, namun untuk mencapainya dia mengakui OnePlus harus bekerja keras dan mempersempit fokus pada kekuatan terbesarnya yang menawarkan smartphone high end dengan harga terjangkau, demikian seperti dikutip dari Phone Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia