Dibalik Demo Damai ada Pasukan Polri "Asmaul Husna", Apa Itu?

id polri, pasukan asmaul husna, esq, ary ginanjar

Dibalik Demo Damai ada Pasukan Polri "Asmaul Husna", Apa Itu?

Pasukan Asmaul Husna Polri mengikuti apel pasukan pengamanan Pilkada 2017 di Monas, Jakarta, Rabu (2/11). Sebanyak 4000 pasukan gabungan TNI dan Polri melaksanakan apel pengamanan Pilkada serentak 2017. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

selama ini kita terlalu mengandalkan kecerdasan intelektual, sementara kecerdasan spritual dan emosional tidak terlatih
Jakarta (Antara Kalteng) - Aksi damai yang dilakukan umat Islam pada 4 November lalu masih menyisakan banyak cerita salah satunya mengenai pasukan "Asmaul Husna" yang berjumlah 499 anggota kepolisian.

"Sebanyak 499 anggota kepolisian tersebut merupakan gabungan dari 400 anggota Brimob Jabar dan Banten. Sedangkan sebanyak 99 sisanya,  merupakan anggota Polres Jakarta Timur," ujar Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Arif Rahman dalam konferensi pers ESQ New Chapter di Jakarta,  Minggu.

Dia menambahkan usai aksi damai tersebut, pihaknya baru mengetahui ternyata dibalik semua itu memiliki makna, yakni dibalik kesuksesan penanganan demo tersebut, ternyata karena menyerahkannya kepada Allah SWT.

"499 sendiri mempunyai makna dibalik aksi damai 4 November, ada 99 nama Allah SWT," jelas Arif yang juga alumni ESQ tersebut.

Dia menjelaskan ide awal pasukan tersebut berasal dari Pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Pasukan Asmaul Husna merupakan garda terdepan dalam penanganan aksi damai tersebut.

 Arif menyebut pasukan tersebut sama sekali tidak dibekali dengan senjata.

"Pendekatan yang dilakukan secara persuasif dan mengedepankan rasa saling menghargai." 
   
Sementara itu Pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian menjelaskan "selama ini kita terlalu mengandalkan kecerdasan intelektual, sementara kecerdasan spritual dan emosional tidak terlatih".

"Kita prihatin dengan kondisi masyarakat yang mengalami kehampaan atau kehausan dari sisi emosional dan spritual," ucap Ary.

Untuk itu, pihaknya meluncurkan ESQ babak baru yang bertujuan menjawab yang dihadapi tantangan masyarakat tersebut.

Berbeda dengan pelatihan ESQ sebelumnya, pelatihan ESQ babak baru tersebut menggunakan perangkat teknologi dalam pelatihan itu.