Barito Selatan sudah miliki pengolahan lumpur tinja

id DLH Barsel,Firman Purbiantoro,lumpur tinja

Barito Selatan sudah miliki pengolahan lumpur tinja

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barsel, Firman Purbiantoro (Kiri) bersama Kabid Pengelolaan sampah, dan B3, Nanang Salahudin (Kanan). (Foto Antarakalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sudah memiliki instalasi pengolahan lumpur tinja.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barsel, Firman Purbiantoro di Buntok, Kamis mengatakan pihaknya sudah memiliki instalasi pengolahan lumpur tinja.

"Lokasinya dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan," ucapnya.

Dikatakan, pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja rumah tangga tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN).

"Untuk jumlah dana yang dikucurkan dari Satker program Penyehatan Lingkungan Permukiman tersebut sebesar Rp 4 miliar," tambah dia.

Ia menyampaikan, dalam pengolahannya, lumpur tinja rumah tangga itu disedot dari WC warga, dan kemudian dibawa menggunakan tabung ke instalasi pengolahan di Desa Sababilah.

"Setelah diproses, lumpur tinja rumah tangga tersebut bisa dijadikan pupuk," jelas Firman Purbiantoro.

Sedangkan air dari lumpurnya lanjut dia, diproses dimasukan ke ipal, sehingga airnya tidak berbahaya, dan ramah lingkungan.

Selain instalasi pengolahan lumpur tinja, Barito Selatan juga sudah memiliki Tempat Pemrosesan Sampah secara Reuce, Reduce, dan Recycle (TPS3R).

"TPS3R yang berada di Jalan Sewarga Buntok tersebut dikelola secara swadaya masyarakat," ucap dia.

Untuk sampah basah akan dikumpulkan, dan akan dijadikan pupuk organik atau pupuk kompos, sedangkan sampah yang kering akan dicacah, dan dijual ke pengumpul.

"Kita juga sudah memiliki Bank Sampah untuk mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," tambah dia.

Ia berharap kepada masyarakat agar bisa menyalurkan sampah non organik ke Bank sampah setiap hari.

Dengan disalurkannya sampah ke Bank sampah tersebut, maka masyarakat akan memiliki tabungan.

"Karena, sampah non organik tersebut nantinya akan kita jual kepada pengumpul di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sehingga warga yang menjadi nasabah akan bisa mendapatkan tambahan hasil," ujarnya.