Buntok (ANTARA) - SMP sederajat yang menggelar ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) di Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan sekolah yang menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Jumlah SMP sederajat yang menggelar UNKP pada tahun 2019 ini, yaitu sebanyak 45 sekolah, sedangkan yang menggelar UNBK adalah sebanyak 33 sekolah," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Barsel, Isra Handayani di Buntok, Selasa.
Banyaknya SMP sederajat yang melaksanakan UNKP dibanding UNBK, disebabkan adanya beberapa kendala, seperti terbatasnya sarana dan prasarana berupa komputer pada sekolah.
Ia menjelaskan, penyebab lainnya yakni tidak adanya jaringan listrik maupun internet, terutama sekolah yang berada di daerah pedesaan. Kemudian ada juga sekolah yang terkendala pada keterbatasan anggaran.
"Terbatasnya anggaran terjadi pada sejumlah sekolah untuk mengikuti UNBK, seperti di beberapa desa yang berada di Kecamatan Dusun Hilir, termasuk sekolah-sekolah yang belum mandiri," ujarnya.
Isra menjelaskan, sebanyak 2.537 siswa terdaftar sebagai peserta ujian SMP sederajat tahun 2019 di Barsel. Terdiri dari 1.013 siswa mengikuti UNKP dan 1.524 siswa mengikuti UNBK.
"UNBK maupun UNKP dilaksanakan pada 22-25 April 2019 mendatang. Untuk itu kami mengimbau agar pihak sekolah menyiapkan siswanya guna meraih hasil yang maksimal saat ujian nanti" terang Isra kepada Antara Kalteng.
Termasuk menyiapkan sarana dan prasarana komputer bagi sekolah yang menggelar UNBK, maupun kelengkapan lainnya. Sejauh ini, beberapa sekolah sudah melaksanakan simulasi ujian bagi siswanya, diharapkan agar semua sekolah menggelar kegiatan serupa.