Pemkab Kotim evaluasi melorotnya prestasi FBIM

id Pemkab Kotim evaluasi melorotnya prestasi FBIM,Disbudpar,Kalteng,Kotim,Kotawaringin Timur,Sekda Kotim,Halikinnor

Pemkab Kotim evaluasi melorotnya prestasi FBIM

Suasana penutupan Festival Budaya Isen Mulang 2019 di Bundaran Besar Palangka Raya. (Foto Disbudpar Kalteng)

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengevaluasi penyebab melorotnya prestasi kontingen kabupaten ini pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Provinsi Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya yang berakhir pada 19 Juni lalu.

"Untuk prestasi Isen Mulang kita memang agak anjlok dari peringkat 2 menjadi peringkat 8. Ini akan kami evaluasi. Mungkin ada beberapa bidang kegiatan yang menurun," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Selasa.

Saat Festival Budaya Isen Mulang 2018, Kotawaringin Timur memperoleh sukses ganda. Selain sukses sebagai tuan rumah yang bisa melaksanakan acara dengan meriah, Kotawaringin Timur juga sukses meraih prestasi dengan menempati peringkat dua.

Namun dalam Festival Budaya Isen Mulang 2019 di Kota Palangka Raya, prestasi kontingen Kotawaringin Timur melorot ke posisi delapan. Hasil ini memang cukup mengejutkan karena penurunannya sangat mencolok.

Gelar juara Festival Budaya Isen Mulang masih diraih juara bertahan yaitu Kabupaten Barito Utara. Gelar juara berikutnya diraih Kota Palangka Raya, Kabupaten Barito Selatan, Pulang Pisau, Murung Raya, Kotawaringin Barat, Kapuas, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Katingan, Sukamara, Barito Timur, Seruyan dan Lamandau.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur diminta melakukan evaluasi dan introspeksi semua kekurangan yang ada. Selanjutnya, kekurangan itu harus segera diperbaiki agar prestasi kembali dicapai.

Pembinaan harus dilakukan secara intensif. Tidak hanya terhadap cabang yang gagal meraih prestasi, tetapi terhadap semua cabang sehingga bisa meraih gelar juara saat Festival Budaya Isen Mulang 2020 nanti.

Halikinnor mengakui, keterbatasan anggaran memang salah satu faktor yang bisa menjadi kendala. Namun dia meminta evaluasi tetap dilakukan dalam rangka pembenahan menyeluruh.

"Semua bidang akan kami evaluasi, apakah karena anggaran tidak mencukupi atau tingkat perhatian terhadap kegiatan itu yang kurang. Itu akan menjadi pertimbangan kami," jelas Halikinnor.

Halikinnor yakin dengan evaluasi menyeluruh dan persiapan sejak jauh hari, Kotawaringin Timur akan bisa memperbaiki dan meningkatkan prestasi pada Festival Budaya Isen Mulang pada 2020 nanti.