Semua mobil GM akan gunakan layanan google assistant
Jakarta (ANTARA) - Raksasa otomotif Amerika, General Motors (GM), mengumumkan akan menggunakan perangkat Google, meliputi layanan infotainment, peta navigasi hingga sistem perintah suara untuk mobil yang diproduksi mulai 2021.
Layanan Google Assistant, Google Maps dan aplikasi lain dari Google Play akan dipasang pada mobil-mobil GM yang dipasarkan di luar China, karena layanan raksasa internet itu tidak sepenuhnya tersedia di negara Tirai Bambu tersebut.
GM mengatakan mobil pertama dengan fitur Google Infotainment yang terintegrasi dengan ponsel akan mengaspal pada 2021, setelah keduanya mencapai kesepakatan kerja sama teknologi.
Kesepakatan itu membuktikan kemenangan Google dari Amazon yang menjual produk teknologi Alexa ke perusahaan otomotif.
"Kami punya kemampuan untuk memerintah kendaraan dengan perangkat asisten suara yang ditanamkan pada mobil. Ini sangat terbatas," kata wakil presiden GM untuk Global Connected Customer Experience, Santiago Chamorro, dilansir Reuters, Jumat.
"Dengan asisten suara Google, ini adalah pengalaman yang lebih baik bagi mereka," katanya.
Patrick Brady, wakil presiden Google bidang teknik, mengatakan bahwa Google tidak mengambil data pengguna mobil, melainkan hanya menyediakan layanan untuk pengemudi.
"Kami berupaya memberikan layanan untuk mobil," katanya, menambahkan bahwa Google tidak punya akses untuk mendapatkan data dan aktivitas pemilik maupun pengguna mobil.
Kendati demikian, GM bisa saja memanfaatkan Google untuk merancang jadwal servis berkala kendaraan melalui aplikasi, sehingga pihak perusahaan maupun aplikator akan sama-sama untung.
Layanan Google Assistant, Google Maps dan aplikasi lain dari Google Play akan dipasang pada mobil-mobil GM yang dipasarkan di luar China, karena layanan raksasa internet itu tidak sepenuhnya tersedia di negara Tirai Bambu tersebut.
GM mengatakan mobil pertama dengan fitur Google Infotainment yang terintegrasi dengan ponsel akan mengaspal pada 2021, setelah keduanya mencapai kesepakatan kerja sama teknologi.
Kesepakatan itu membuktikan kemenangan Google dari Amazon yang menjual produk teknologi Alexa ke perusahaan otomotif.
"Kami punya kemampuan untuk memerintah kendaraan dengan perangkat asisten suara yang ditanamkan pada mobil. Ini sangat terbatas," kata wakil presiden GM untuk Global Connected Customer Experience, Santiago Chamorro, dilansir Reuters, Jumat.
"Dengan asisten suara Google, ini adalah pengalaman yang lebih baik bagi mereka," katanya.
Patrick Brady, wakil presiden Google bidang teknik, mengatakan bahwa Google tidak mengambil data pengguna mobil, melainkan hanya menyediakan layanan untuk pengemudi.
"Kami berupaya memberikan layanan untuk mobil," katanya, menambahkan bahwa Google tidak punya akses untuk mendapatkan data dan aktivitas pemilik maupun pengguna mobil.
Kendati demikian, GM bisa saja memanfaatkan Google untuk merancang jadwal servis berkala kendaraan melalui aplikasi, sehingga pihak perusahaan maupun aplikator akan sama-sama untung.