Jakarta (ANTARA) - Jeff Bezos, pendiri Amazon.com Inc, akan mendukung Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang ingin menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
"Kami akan mendukung Departemen Pertahanan, negara merupakan hal yang penting," kata Bezos, di forum tahunan tentang pertahanan di Simi Valley, California, dikutip dari Reuters, Senin.
Amazon sedang mengikuti lelang untuk menyediakan teknologi komputasi awan di Pentagon.
Baca juga: Amazon rambah penjualan tiket film di India
Baca juga: Amazon garap aturan teknologi pemindai wajah
Raksasa teknologi di AS tahun lalu menghadapi kesulitan ketika ingin bekerja sama dengan Pentagon. Tahun lalu, saat program pertahanan Project Maven, sejumlah karyawan Google memprotes keras teknologi mereka digunakan untuk berperang.
Mereka berpendapat keikutsertaan tersebut tidak sejalan dengan tujuan Google yang tidak ingin melakukan kekerasan.
Sementara Bezos menyatakan dukungannya untuk para pegawai yang memiliki pendirian, namun, menurut dia, para pimpinan di perusahaan yang pegang kendali untuk memberikan panduan proyek apa yang akan dikerjakan dan mana yang tidak.
"Pendapat saya, jika teknologi besar tidak mau membantu Departemen Pertahanan, negara ini bisa menghadapi masalah besar," kata Bezos.
Bulan lalu, Amazon mengajukan tuntutan ke pengadilan federal terhadap Departemen Pertahanan untuk kontrak komputasi awan. Pentagon pada September memutuskan Microsoft menang tender senilai 10 miliar dolar.
Perusahaan yang terkenal dengan platform dagang ini semula disebut sebagai favorit dalam kontrak Joint Enterprise Defense Infrastructure, salah satu bagian dari proyek modernisasi digital Pentagon. Tapi, Microsoft yang keluar sebagai pemenang tender.
Amazon, menyikapi kasus tersebut, berpendapat lelang tersebut dipenagruhi hal-hal yang politis. Bezos, yang kini menjabat sebagai CEO Amazon, sering mengkritik Presiden Donald Trump.