PT GBSM cegah karhutla dengan Program Desa Makmur Peduli Api
Palangka Raya (ANTARA) - PT Gawi Bahandep Sawit Mekar (GBSM) peduli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area sekitar perusahaan, terutama di desa-desa yang ada di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
"Hal itu dapat kita lihat dari pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) atau Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Jahitan, Muara Dua dan Baung pada tahun 2016," kata Direktur Utama PT GBSM George Oetomo di Palangka Raya, Selasa.
Selain itu, pihaknya juga konsisten melakukan sosialisasi dan pelatihan pencegahan karhutla kepada para anggota KTPA/MPA di desa-desa tersebut tiap tahunnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program besar Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari perusahaan.
Awalnya, lanjut George, pembentukan KTPA/MPA dan pemberian pelatihan pencegahan kebakaran merupakan bagian dari Program Desa Bebas Kebakaran (DBK) PT GBSM yang dimulai tahun 2016. Kegiatan tersebut dilakukan bersama pemerintah daerah.
Pada pertengahan tahun 2018, perusahaan menyempurnakan program DBK dengan program tanggung jawab sosial atau 'corporate social responsibility' (CSR) yang telah berjalan hingga terbentuk sebuah program baru, yaitu DMPA.
“Tujuan program ini adalah memberdayakan ekonomi desa untuk tumbuh makmur dan juga mencegah terjadinya karhutla,” jelasnya.
Dengan pembentukan dan pelatihan pencegahan kebakaran, perusahaan bersama pemerintah daerah dan masyarakat desa dapat mengantisipasi karhutla pada musim kemarau.
Selain kegiatan ini, PT GBSM bersama KTPA/ MPA dan Muspika juga terus melakukan patroli di sekitar area perkebunan kelapa sawit dan lahan masyarakat yang berbatasan langsung dengan area konsensi perusahaan.
Menurut George, selain memberi pelatihan dan patroli rutin, di tahun 2019 PT GBSM juga menyumbangkan bantuan pencegahan karhutla dan menyelenggarakan bakti sosial di tiga desa yang ada di sekitar perusahaan.
Bantuan pencegahan karhutla yang diberikan, berupa 6 alkon, 18 selang, 6 nozzle, 6 selang hisap dan 30 kotak masker kepada Kepala Desa Jahitan M Ahyar, Kepala Desa Muara Dua Hamri, Kepala Desa Baung Piming dan juga KTPA/MPA di masing-masing kantor desa setempat.
Bakti sosial dilakukan selama tiga hari dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat setempat. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 327 peserta.
Atas pembinaan serta pelatihan pencegahan kebakaran kepada para anggota KTPA/MPA dan bantuan sosial yang diberikan, ketiga kepala desa sangat berterima kasih atas kepedulian perusahaan dalam upaya preventif karhutla yang dilakukan selama ini.
George menambahkan, berbagai upaya tersebut merupakan wujud keseriusan PT GBSM dalam mencegah adanya karhutla di areal sekitar perusahaan.
“Perusahaan giat dan aktif membantu desa-desa sekitar untuk menanggulangi kebakaran lahan yang terjadi dan membantu warga yang terkena dampak dari karhutla,” ucapnya.
Selain pembentukan, pelatihan dan sosialisasi, program DMPA juga memfokuskan pengembangan pemberdayaan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hingga saat ini, PT GBSM telah berhasil mengembangkan dua program di tiga desa, yaitu peternakan ayam di Desa Jahitan dan Muara Dua dan budidaya ikan air tawar di Desa Muara Dua.
Unit usaha yang telah dibangun tersebut akan terus dikembangkan agar menjadi lebih besar dan maju sehingga masyarakat desa tersebut dapat mandiri secara ekonomi.
"Hal itu dapat kita lihat dari pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) atau Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Jahitan, Muara Dua dan Baung pada tahun 2016," kata Direktur Utama PT GBSM George Oetomo di Palangka Raya, Selasa.
Selain itu, pihaknya juga konsisten melakukan sosialisasi dan pelatihan pencegahan karhutla kepada para anggota KTPA/MPA di desa-desa tersebut tiap tahunnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program besar Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari perusahaan.
Awalnya, lanjut George, pembentukan KTPA/MPA dan pemberian pelatihan pencegahan kebakaran merupakan bagian dari Program Desa Bebas Kebakaran (DBK) PT GBSM yang dimulai tahun 2016. Kegiatan tersebut dilakukan bersama pemerintah daerah.
Pada pertengahan tahun 2018, perusahaan menyempurnakan program DBK dengan program tanggung jawab sosial atau 'corporate social responsibility' (CSR) yang telah berjalan hingga terbentuk sebuah program baru, yaitu DMPA.
“Tujuan program ini adalah memberdayakan ekonomi desa untuk tumbuh makmur dan juga mencegah terjadinya karhutla,” jelasnya.
Dengan pembentukan dan pelatihan pencegahan kebakaran, perusahaan bersama pemerintah daerah dan masyarakat desa dapat mengantisipasi karhutla pada musim kemarau.
Selain kegiatan ini, PT GBSM bersama KTPA/ MPA dan Muspika juga terus melakukan patroli di sekitar area perkebunan kelapa sawit dan lahan masyarakat yang berbatasan langsung dengan area konsensi perusahaan.
Menurut George, selain memberi pelatihan dan patroli rutin, di tahun 2019 PT GBSM juga menyumbangkan bantuan pencegahan karhutla dan menyelenggarakan bakti sosial di tiga desa yang ada di sekitar perusahaan.
Bantuan pencegahan karhutla yang diberikan, berupa 6 alkon, 18 selang, 6 nozzle, 6 selang hisap dan 30 kotak masker kepada Kepala Desa Jahitan M Ahyar, Kepala Desa Muara Dua Hamri, Kepala Desa Baung Piming dan juga KTPA/MPA di masing-masing kantor desa setempat.
Bakti sosial dilakukan selama tiga hari dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat setempat. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 327 peserta.
Atas pembinaan serta pelatihan pencegahan kebakaran kepada para anggota KTPA/MPA dan bantuan sosial yang diberikan, ketiga kepala desa sangat berterima kasih atas kepedulian perusahaan dalam upaya preventif karhutla yang dilakukan selama ini.
George menambahkan, berbagai upaya tersebut merupakan wujud keseriusan PT GBSM dalam mencegah adanya karhutla di areal sekitar perusahaan.
“Perusahaan giat dan aktif membantu desa-desa sekitar untuk menanggulangi kebakaran lahan yang terjadi dan membantu warga yang terkena dampak dari karhutla,” ucapnya.
Selain pembentukan, pelatihan dan sosialisasi, program DMPA juga memfokuskan pengembangan pemberdayaan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hingga saat ini, PT GBSM telah berhasil mengembangkan dua program di tiga desa, yaitu peternakan ayam di Desa Jahitan dan Muara Dua dan budidaya ikan air tawar di Desa Muara Dua.
Unit usaha yang telah dibangun tersebut akan terus dikembangkan agar menjadi lebih besar dan maju sehingga masyarakat desa tersebut dapat mandiri secara ekonomi.