Operasi bibir sumbing gratis disambut gembira masyarakat

id Operasi bibir sumbing gratis disambut gembira masyarakat,Polda Kalteng,Ilham,Bibir sumbing

Operasi bibir sumbing gratis disambut gembira masyarakat

Kapolda Kalteng Irjen Pol Ilham Salahudin memberikan bingkisan kepada pasien operasi bibir sumbing yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara di Palangka Raya, Jumat (20/3/2020). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Kegiatan sosial operasi bibir sumbing secara gratis yang dilaksanakan dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke-25 Polda Kalimantan Tengah disambut gembira masyarakat karena sangat membantu. 

"Semoga bisa bagus meski tidak sempurna seperti anak-anak lainnya. Kami juga sangat berterimakasih kepada pihak Polda Kalteng yang sudah melaksanakan kegiatan bakti sosial seperti ini," kata Yanti, salah satu orangtua peserta di Palangka Raya, Jumat.

Yanti mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing yang dilaksanakan oleh pihak Polda Kalteng. Jika harus membiayai operasi secara mandiri, dia mengaku tidak mampu.

Dia berharap dengan mendapatkan penanganan dari tim dokter RS Bhayangkara, apa yang diderita anaknya bisa normal seperti anak-anak lainnya.

Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Ilham Salahudin mengatakan, kegiatan yang dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palangka Raya pasiennya sudah ada 37 orang.

"Kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan Polda Kalteng setiap tahunnya apabila ada moment seperti HUT Polda Kalteng serta hari jadi berkenaan di kepolisian," kata Ilham usai membuka kegiatan bakti sosial tersebut.

Jenderal bintang dua itu menjelaskan, tidak menutup kemungkinan besar untuk jumlah pasien akan terus bertambah. Selain melakukan operasi bibir sumbing, kegiatan ini juga dilakukan perbaikan langit-langit bagi pasien yang menderita penyakit tersebut sejak lahir.

Apa yang dilakukan korps Polri di provinsi yang luas wilayahnya dua kali Pulau Jawa tersebut bertujuan membantu masyarakat di daerah setempat yang tidak mampu dengan cara hal seperti ini. Peserta diutamakan adalah anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Peserta ini berasal dari seluruh Kalimantan Tengah yang hasil dari sosialisasi baik dilakukan kapolres di jajaran serta kerja sama lurah dan kepala desa yang ada di wilayah setempat," demikian Ilham.