Louis Vuitton merilis sepatu ramah lingkungan

id Louis Vuitton , sepatu ramah lingkungan,Louis Vuitton merilis sepatu ramah lingkungan

Louis Vuitton merilis sepatu ramah lingkungan

Sepatu sneaker unisex Charlie yang diproduksi Louis Vuitton. (ANTARA/HO-Louis Vuitton)

Jakarta (ANTARA) - Louis Vuitton meluncurkan Charlie, sneaker unisex yang dibuat menggunakan 90 persen bahan daur ulang dan ramah lingkungan.

“Charlie adalah hasil kolaborasi antara divisi pemasaran, divisi lingkungan, lokasi produksi kami di Italia, dan pemasok kami. Ini memungkinkan kami untuk menguji dan mencari bahan baku yang ramah lingkungan,” kata kepala bidang keberlanjutan global LV Christelle Capdupuy dikutip dari WWD, Jumat.

Bagian sol sepatu Charlie terbuat dari setidaknya 94 persen karet daur ulang. Sementara bagian atas sepatu terdiri dari bahan sintetis halus dan berbutir, diproduksi dari poliester daur ulang dan lapisan biopolioli, plastik berbahan dasar jagung.

Baca juga: BTS resmi jadi global brand ambassador untuk Louis Vuitton

Bagian belakang sepatu, lidah sepatu, dan logo LV dibuat dengan nilon regenerasi Econyl yang dibuat dari limbah nilon seperti jaring ikan, sisa kain, dan plastik industri.

“Kami dapat memproduksi sepatu dengan dampak lingkungan rendah dan bahan baku yang memenuhi persyaratan kualitas, daya tahan, dan kenyamanan,” kata Cadupuy.

Meski penawaran produk Vuitton yang berkelanjutan masih kecil namun upaya ini terus berkembang, sejalan dengan komitmen dalam rencana pengembangan merek berkelanjutan berjudul "Our committed journey" pada September 2020.

Pada tahun 2025, Vuitton berencana untuk beralih ke 100 persen energi terbarukan di tempat produksi dan logistiknya, serta meminta semua produk mengikuti desain ramah lingkungan.

Capdupuy mengatakan 52 persen bahan baku Vuitton memiliki sumber yang bertanggung jawab pada akhir 2020. Bahan baku tersebut di antaranya 78 persen kulit berasal dari penyamakan kulit bersertifikat “Leather Working Group” dan 67 persen kapas bersertifikat.

Sepatu sneaker Charlie akan tersedia dalam ukuran US 3 hingga 13 dengan harga 1.080 dolar AS (sekitar 15 juta rupiah) untuk versi low-top dan 1.130 dolar AS (sekitar 16 juta rupiah) untuk versi high-top.

Kotak kemasan juga terbuat dari 100 persen karton daur ulang yang dapat digunakan sebagai tas belanja, bagian tali pegangannya terbuat dari serat Tencel yang merupakan sumber kayu terbarukan.

Baca juga: Berlian mentah terbesar kedua di dunia

Baca juga: Berlian terbesar kedua di dunia dari Louis Vuitton

Baca juga: Ini harga tas LV yang dibeli Kylie Jenner