Cerdas berpendapat di ruang digital

id Literasi digital, cakap digital, makin cakap digital, kotim, sampit, kalteng, kalimantan tengah

Cerdas berpendapat di ruang digital

Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotim, Kamis (23/9/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu yang harus diperhatikan oleh masyarakat saat berinteraksi di ruang digital adalah cara menyampaikan pendapat dengan baik dan benar.

"Cerdas berpendapat di ruang digital," kata Founder and CEO Renjana Inclusive Hub Billy saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis.

Masyarakat atau dalam hal ini seseorang, harus mengingat bahwa pendapat yang ia miliki hanyalah sebagai salah satu opsi.

"Kita adalah satu diantara tujuh miliar manusia di dunia yang juga mungkin menjadi pengguna internet," jelasnya.

Untuk itu hal yang paling penting adalah memiliki sesuatu yang valid, serta meyakini komentar yang dimiliki hanya sebagai opsi dan bukan diskresi bagi seseorang.

Kemudian perlu diingat diksi yang baik tidak akan sampai kepada pembaca atau pendengar jika tidak disertai dengan emosi yang baik. Gunakan nada atau intonasi yang netral saat berkomentar.

Juga mengatur ekspektasi, yakni mengendalikan ekspektasi terhadap situasi orang lain dan mulailah untuk mengapresiasi berbagai hal.

"Mulai dengan berterima kasih dan ikuti dengan afirmasi positif lainnya jika memberikan komentar di internet," jelasnya.

Lebih lanjut Billy mengingatkan tentang bahasa yang berada pada posisi netral dan seseoranglah yang bisa memberikannya emosi maupun konteks. Maka perbedaan respon antar pembaca sangatlah dimungkinkan.

Apalagi saat ini pengguna internet makin beragam, sehingga menyebabkan berbagai pendapat semakin bermunculan.

Sementara itu dalam webinar kali ini, turut hadir narasumber lainnya, membahas tentang budaya digital, kecakapan digital, etika digital, hingga keamanan digital.

Seperti Kepala SMP Negeri 1 Sampit Maspa, Kepala SMP Negeri 1 Sampit Suyoso, serta seorang spesialis media sosial Fannisa Liviandra.

Webinar ini merupakan rangkaian gerakan nasional literasi digital sebagai upaya meningkatkan pengetahuan serta kemampuan digitalisasi masyarakat Indonesia.