Nokia tarik penjualan di Rusia

id Nokia,rusia,ukraina,Nokia tarik penjualan di Rusia

Nokia tarik penjualan di Rusia

FILE PHOTO: A cyclist rides past a Nokia logo during the Mobile World Congress in Barcelona, Spain February 25, 2018. REUTERS/Yves Herman (REUTERS/Yves Herman)

Jakarta (ANTARA) - Dalam kurun waktu empat hari terakhir, perusahaan- perusahaan multinasional menarik penjualan hingga menghentikan pengiriman produknya ke Rusia imbas keputusan Negara Beruang Merah tersebut memilih untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Apple menambah daftar perusahaan yang juga menarik penjualannya di negara itu sebagai imbas dari keputusan invasi Rusia yang dimulai hampir sepekan yang lalu. 
Selain Apple, ada juga Nokia yang ikut menghentikan operasionalnya di Rusia.

"Kami sangat memikirkan dampak invasi Rusia ke Ukraina, dan kami berdiri dengan orang- orang yang menderita sebagai korban dalam konflik tersebut," kata Apple dalam pernyataannya dilansir dari Reuters, Rabu.

Ada pun langkah- langkah perusahaan asal AS itu menghentikan bisnisnya di Rusia di antaranya menghentikan kegiatan ekspor, membatasi layanan pembayaran digital Apple Pay, hingga menutup akses aplikasi- aplikasi penyebar informasi dari Rusia di Apple Store seperti RT News, Sputnik News, dan Kantor Berita Rusia untuk masyarakat di luar Rusia.

Meski di Rusia penggunanya masih bisa mengakses layanan daring Apple namun untuk pembelian produk gadget seperti iPhone nampak tidak tersedia pengiriman yang artinya penjualan produk Apple di Rusia terhenti.

"Kami mendukung upaya yang mengedepankan kemanusiaan, menyediakan bantuan untuk pengungsi yang mengalami krisis, dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung tim kami di wilayah tersebut," tambah Apple.

Selain Apple, ada juga Nokia yang ikut berpartisipasi menghentikan operasionalnya di Rusia.

Nokia dipastikan menghentikan semua aktivitas penjualan hingga pengiriman produknya sebagai sanksi kepada Rusia karena telah memilih melakukan konflik dengan memulai invasi ke Ukraina.

"Ini adalah situasi yang kompleks dan berubah dengan cepat. Kami berupaya untuk menanganinya," kata penyedia layanan Vimpelcom, Megafon, dan Tele2 di Rusia itu.