DPRD Kotim minta penanganan stunting ditingkatkan

id DPRD Kotim minta penanganan stunting ditingkatkan, kalteng, DPRD kotim, Mariani, Sampit, kotim,. Kotawaringin Timur

DPRD Kotim minta penanganan stunting ditingkatkan

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Mariani. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Mariani meminta penanganan stunting yang berawal dari gizi buruk, terus ditingkatkan agar kualitas kesehatan generasi penerus semakin baik. 

"Akses terhadap makanan, pola asuh, dan pelayanan kesehatan serta meminimalkan segala bentuk malnutrisi. Kami berharap pemerintah, khususnya melalui Dinas Kesehatan untuk memperhatikan masalah ini secara serius," kata Mariani di Sampit, Sabtu. 

Kotawaringin Timur telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten lokus penanganan stunting dengan angka yang cukup tinggi yaitu 48,84 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah. 

Berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur, per 27 Agustus 2021 lalu di Kotawaringin Timur sebesar 22 persen menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020. 

Tahun 2021 lalu, kasus stunting dan kurang gizi hingga gizi buruk cukup tinggi diantaranya ditemukan di Kecamatan Teluk Sampit. Ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu tetap mendapat perhatian serius. 

Kotawaringin Timur mendapat apresiasi pemerintah pusat dan provinsi terkait komitmen dalam mengatasi stunting dan gizi buruk. Kinerja positif ini tentu harus ditingkatkan agar kasus stunting bisa terus ditekan hingga sekecil mungkin. 

Baca juga: Petani milenial Kotim yakinkan sektor pertanian sangat menjanjikan

Mariani meminta Dinas Kesehatan dan semua pihak terkait lebih serius lagi dalam menangani stunting. Semua pihak harus bahu membahu dengan membantu sesuai bidang masing-masing agar kasus stunting dan gizi buruk bisa diatasi dengan baik. 

Dia menduga masih ada kecamatan lainnya yang tinggi kasus gizi buruk dan stunting. Untuk itulah pentingnya pendataan dan penelusuran kasus stunting dan gizi buruk sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. 

Stunting perlu menjadi perhatian serius pemerintah karena penyakit gagal tumbuh pada anak itu berdampak terhadap perkembangan fisik dan kemampuan berpikir anak. Jika tidak ditangani serius, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus di daerah ini. 

"Saya harap ini harus jadi program prioritas. Kami di DPRD siap mendukung dan memperjuangkan anggaran untuk pelaksanaan programnya,” demikian Mariani. 

Baca juga: Kemah Besar Pramuka Kotim momen memotivasi bangkit di tengah pandemi

Baca juga: Diskominfo Kotim perkuat KIM bantu cerdaskan masyarakat

Baca juga: Lapas Sampit bantu pasok darah PMI Kotim