Dikutip dari Cnet pada Selasa, dokumen pengajuan menyebutkan bahwa aplikasi tersebut akan memungkinkan pengguna untuk membeli, memutar, berbagi, mengunduh musik, lagu, album, dan lirik, serta program audio dan video streaming langsung di bidang hiburan, mode, olahraga, dan acara terkini.
Aplikasi juga akan menyediakan beberapa fungsi lainnya termasuk kemampuan untuk memberi komentar pada lagu dan album, berbagi lirik dan kutipan, karaoke, serta mengirim pesan dan multimedia di antara pengguna.
Baca juga: Instagram tambah sejumlah fitur untuk Reels
Terkait berita tersebut, hingga kini pihak TikTok maupun ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar dari media.
Menurut Kantor Paten dan Merek Dagang AS, seorang pengacara pemeriksa akan ditugaskan untuk meninjau aplikasi tersebut sekitar enam bulan setelah tanggal pengajuan, yang berarti aplikasi kemungkinan akan dilihat pada awal November.
Meskipun mengajukan merek dagang baru di AS, gagasan tentang layanan streaming bagi ByteDance bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, ByteDance sudah memiliki aplikasi streaming musik bernama Resso yang tersedia di India, Brasil, dan Indonesia.
Aplikasi streaming Resso menggabungkan banyak elemen sosial, seperti berbagi gambar lirik, mengomentari trek, dan berbagi daftar putar.
Namun demikian, menurut The Verge, hingga kini masih belum jelas apakah aplikasi TikTok Music itu akan dikembangkan berdasarkan kerangka kerja Resso atau justru akan hadir dalam bentuk yang bereda sama sekali.
Baca juga: 'Blackout challenge' TikTok diduga telah tewaskan tujuh anak
Baca juga: Tips dan trik pelaku UMKM jadi kreator dengan manfaatkan TikTok
Baca juga: TikTok hadirkan 'Follow Me', program khusus UKM