Normalisasi sungai di Sampit perlu ekskavator amfibi

id Normalisasi sungai di Sampit perlu ekskavator amfibi, kalteng, Sampit, kotim, kotawaringin Timur, bupati kotim, Halikinnor, ekskavator

Normalisasi sungai di Sampit perlu ekskavator amfibi

Dokumentasi - Bupati Halikinnor menyambangi warga yang sedang bergotong royong membersihkan lingkungan di Kecamatan Baamang, Jumat (12/8/2022) lalu. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengatakan, normalisasi sungai dan anak sungai di Sampit memerlukan ekskavator amfibi agar bisa lebih maksimal. 

"Tidak bisa hanya mengandalkan ekskavator dari darat karena beberapa lokasi banyak bangunan dan permukiman. Makanya perlu ekskavator amfibi karena harus langsung ke sungai sehingga bisa mengeruk sampai ke muara," kata Halikinnor di Sampit, Kamis. 

Banjir masih menjadi momok bagi pemerintah dan masyarakat. Beberapa lokasi di pusat kota Sampit nyaris menjadi langganan banjir saat musim hujan. 

Pemerintah terus berupaya menanggulangi banjir dengan membenahi drainase dan normalisasi sungai. Dampak positif yang nyata terlihat adalah terbebasnya jalan-jalan utama seperti Jalan Achmad Yani dan MT Haryono dari banjir saat hujan deras. 

Kini yang menjadi fokus pemerintah daerah adalah banjir di kawasan permukiman. Upaya yang dilakukan adalah membenahi drainase kawasan permukiman serta melakukan normalisasi sungai agar air dengan cepat mengalir Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluap menyebabkan banjir. 

Baca juga: Pasar murah beras Pemprov Kalteng di Sampit diserbu warga

Sejumlah sungai kecil di dalam kota seperti Sungai Mentawa, Sungai Baamang dan lainnya, mempunyai peran besar dalam menyalurkan air ke Sungai Mentaya saat curah hujan tinggi. Pendangkalan lumpur maupun sampan di sungai kecil ini berdampak terhadap laju aliran air sehingga rawan meluap. 

Untuk normalisasi secara maksimal, diperlukan ekskavator amfibi untuk mengeruk lumpur dan sampah langsung di sepanjang sungai. Jika pengerukan dilakukan ekskavator dari darat maka pastikan tidak maksimal karena banyak permukiman padat sehingga tidak memungkinkan bagi alat berat tersebut bekerja. 

Untuk itulah, kata Halikinnor, pemerintah daerah berencana membeli ekskavator amfibi untuk memaksimalkan pencegahan banjir di Sampit. Rencana ini juga sudah disampaikan kepada DPRD setempat. 

"Jadi tahun 2023 diupayakan pengadaan satu ekskavator ampibi. Selain itu juga pengadaan dua ekskavator multifungsi untuk Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang untuk pertanian sehingga tuntas 17 kecamatan di kabupaten ini masing-masing kita berikan ekskavator multifungsi tersebut," kata Halikinnor. 

Pencegahan banjir ini merupakan bagian program pemerintahan dipimpin Halikinnor untuk mewujudkan Sampit Terang dan Bebas Banjir. Halikinnor berharap dukungan semua pihak sehingga harapan ini bisa terwujud. 

Baca juga: Legislator Kotim dukung tiga bidang prioritas usulan masyarakat

Baca juga: DPRD Kotim sambut positif berdirinya Umsa

Baca juga: Legislator Kotim arahkan dana pokir untuk program prioritas