Program Sejuta Rumah bantu pengembang lokal

id kementerian pupr,program sejuta rumah,pengembang lokal

Program Sejuta Rumah bantu pengembang lokal

Arsip-Foto udara perumahan di kawasan Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat realisasi Program Sejuta Rumah pada 2021 mencapai 1.105.707 unit rumah di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj/pri. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)

Garut (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan mengungkapkan bahwa Program Sejuta Rumah membantu pengembang perumahan lokal.


"Pasti membantu perekonomian dan pengembang perumahan lokal," ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur di Garut, Jawa Barat, Senin.

Menurut Fitrah Nur, sejak ada pencanangan Program Sejuta Rumah oleh Presiden RI Joko Widodo dan tentu dengan arahan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, banyak kebijakan yang bisa membantu pengembang perumahan.

"Kebijakan dari Ditjen Perumahan sangat jelas agar kita bisa mengurangi backlog perumahan yang mencapai 12,75 juta. Program sejuta rumah ini merupakan salah satu kebijakan yang ditujukan untuk hal tersebut," ujar katanya.

Fitrah Nur berharap Program Sejuta Rumah berjalan terus dan dapat dilanjutkan dalam rangka membantu masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah pertama.

"Kita sangat bersyukur dan mengharapkan agar program ini jalan terus, karena kolaborasi semua pihak untuk membangun rumah MBR sangat kita butuhkan," katanya.

Sementara itu, Direktur PT. Mitra Budiman Propertindo Irfan Razinurdin sebagai salah satu pengembang perumahan di Garut mengakui Program Sejuta Rumah membantu pengembang seperti dirinya dalam mewujudkan rumah pertama bagi MBR di daerah.

"Sangat membantu kami sebagai pengembang perumahan. Perumahan MBR membuat kita langsung bersentuhan dengan masyarakat berpenghasilan rendah yang memang sangat membutuhkan rumah pertama untuk dihuni langsung," kata Irfan.

Selain itu, Irfan juga mengatakan bahwa Program Sejuta Rumah memberikan kepastian pasar kepada pengembang perumahan.

"Bagi kami sebagai pengembang, dengan adanya program Sejuta Rumah ini di satu sisi kami bisa memfasilitasi masyarakat khususnya masyarakat MBR untuk memiliki rumah pertama. Sedangkan di sisi lain, program sejuta rumah memberikan kepastian pasar kepada pengembang perumahan dibandingkan pasar rumah komersial," katanya.

Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan mencatat hingga akhir April 2023 capaian pembangunan rumah yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah (PSR) mencapai angka 298.203 unit.

Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan, capaian PSR tersebut atau 84 persen terdiri dari 252.875 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya 16 persen sebanyak 45.328 unit non MBR.