Indonesia - Korsel punya potensi besar kerja sama budaya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Indonesia mempunyai peluang besar untuk membangun kerja sama budaya dengan Korea Selatan karena memiliki kecocokan budaya.
Moeldoko mengatakan hal itu terlihat dari pesatnya pengaruh budaya Korea pada generasi muda Indonesia yang dikenal dengan Korean Wave.
“Budaya Korea terbukti bisa diterima di Indonesia. Ini artinya ada sebuah kecocokan budaya antara Indonesia dengan Korea,” kata Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat, sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta.
Sebelumnya Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan, pada 13-14 September 2023.
Selain menjadi pembicara kunci pada Forum Pengetahuan Dunia atau World Knowledge Forum (WKF), pada kunjungan kerja tersebut Moeldoko berkesempatan menyampaikan gagasannya dalam pengembangan teknologi pertanian, pada forum Green Digital Economy Platform.
Moeldoko mengatakan kerja sama budaya merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan kedua negara yang sudah berlangsung selama 50 tahun.
Melalui budaya, kata dia, hubungan akan menjadi rileks dalam kedekatannya.
“Bahkan dapat menjadi sebuah buffer dalam hubungan kedua negara," sambungnya.
Moeldoko berharap kerja sama budaya antara Indonesia dan Korea nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama di sektor industri kuliner, industri kreatif, seperti musik, film dan fesyen, serta kerja sama antarperguruan tinggi.
"Seperti yang sudah dilakukan saat ini di Busan University of Foreign Studies dengan mendirikan Indonesia center," jelasnya.
Dia meyakini kerja sama budaya antara Indonesia dengan Korea akan memberikan dampak positif pada Indonesia, terutama pada pengembangan industri kuliner dan kreatif.
“Kita bisa belajar bagaimana Korea mampu menyampaikan pesan moral lewat drakor (drama Korea). Kebetulan saya suka nonton,” ucap Moeldoko.
Moeldoko mengatakan hal itu terlihat dari pesatnya pengaruh budaya Korea pada generasi muda Indonesia yang dikenal dengan Korean Wave.
“Budaya Korea terbukti bisa diterima di Indonesia. Ini artinya ada sebuah kecocokan budaya antara Indonesia dengan Korea,” kata Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat, sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta.
Sebelumnya Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan, pada 13-14 September 2023.
Selain menjadi pembicara kunci pada Forum Pengetahuan Dunia atau World Knowledge Forum (WKF), pada kunjungan kerja tersebut Moeldoko berkesempatan menyampaikan gagasannya dalam pengembangan teknologi pertanian, pada forum Green Digital Economy Platform.
Moeldoko mengatakan kerja sama budaya merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan kedua negara yang sudah berlangsung selama 50 tahun.
Melalui budaya, kata dia, hubungan akan menjadi rileks dalam kedekatannya.
“Bahkan dapat menjadi sebuah buffer dalam hubungan kedua negara," sambungnya.
Moeldoko berharap kerja sama budaya antara Indonesia dan Korea nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama di sektor industri kuliner, industri kreatif, seperti musik, film dan fesyen, serta kerja sama antarperguruan tinggi.
"Seperti yang sudah dilakukan saat ini di Busan University of Foreign Studies dengan mendirikan Indonesia center," jelasnya.
Dia meyakini kerja sama budaya antara Indonesia dengan Korea akan memberikan dampak positif pada Indonesia, terutama pada pengembangan industri kuliner dan kreatif.
“Kita bisa belajar bagaimana Korea mampu menyampaikan pesan moral lewat drakor (drama Korea). Kebetulan saya suka nonton,” ucap Moeldoko.