Dampak positif dan negatif rencana Brunei Darussalam bangun kereta cepat hingga ke IKN

id Moeldoko,IKN,Brunei Darussalam ,Kalteng,kereta cepat

Dampak positif dan negatif rencana Brunei Darussalam bangun kereta cepat hingga ke IKN

Kereta Cepat Whoosh (kiri) melintas di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerapkan skema dynamic piring atau tarif dinamis untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh dengan harga yang lebih fleksibel mulai Februari 2024 untuk kelas premium ekonomi berkisar mulai dari Rp 150.000, Rp 175.000,Rp 200.000, Rp 250.000, hingga Rp 250.000 dan hingga Januari sebanyak 1,4 juta orang telah menggunakan kereta tersebut. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengemukakan dampak positif dan negatif dari rencana Brunei Darussalam membangun kereta cepat hingga ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Bagi saya konektivitas menjadi sesuatu. Tetapi yang harus diingat ini adalah border, di negara mana pun border selalu membawa situasi yang perlu ada awareness karena itu ada mobilitas manusia, mobilitas barang yang terjadi di situ," kata Moeldoko, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan wacana tersebut berkaitan dengan hubungan bilateral dan multilateral dalam rangka menghadapi berbagai persoalan yang muncul dari wilayah perbatasan.

Moeldoko secara pribadi menilai kehadiran kereta cepat tersebut merupakan wacana yang bagus dalam upaya menghubungkan sektor transportasi manusia dan barang dari Indonesia menuju Brunei Darussalam, maupun negara perlintasan.

"Menurut saya secara pribadi bagus ada sebuah konektivitas, mendekatkan, sehingga nanti barang-barang di Indonesia bisa dengan cepat menuju ke Brunei, lalu menghubungkan Brunei Darussalam walaupun singgah di Malaysia. Berikutnya akan memudahkan mobilitas manusia, mobilitas barang," katanya lagi.

Sementara di sisi lain, kata Moeldoko, kehadiran moda transportasi darat di kawasan perbatasan negara selalu membawa dilema.

"Satu sisi positif, tapi sisi yang lain negatifnya juga ada. Memudahkan penyelundupan, senjata, narkoba, orang tanpa kita teliti dan seterusnya," katanya pula.

Terlepas dari sisi negatif itu, kata Moeldoko, kehadiran kereta cepat Brunei Darussalam-IKN dapat membawa manfaat besar terhadap sektor ekonomi berikut rantai pasoknya dalam upaya mempererat hubungan antarnegara yang sudah ada sekarang.

Perusahaan Brunei Darussalam yang fokus pada pembangunan proyek infrastruktur utama, Brunergy, mendorong pertumbuhan di Kalimantan, salah satu gagasannya adalah merealisasikan operasional kereta cepat Brunei Darussalam-IKN.

Pemerintah RI sudah memastikan bakal membangun fasilitas kereta api di IKN, meski belum memastikan bakal ikut tergabung dalam megaproyek kereta cepat dengan negara tetangga.