Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Rumah Sakit Fatmawati Livya Holiwono memberikan sejumlah tips untuk mencegah tuberkulosis seperti meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara berolahraga serta makan makanan yang bergizi.
Dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjudul "Batuk Gak Sembuh-Sembuh, Awas TBC!" di Jakarta, Kamis, dia menjelaskan makanan yang dikonsumsi berupa buah, sayur, lauk yang mengandung cukup karbohidrat dan protein. Selain itu, katanya, menghindari rokok.
Livya menyebutkan TBC adalah penyakit yang dibawa oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menular lewat udara, kemudian terhirup melalui hidung dan mulut, sebelum akhirnya ke paru-paru.
Setelah itu, lanjutnya, bakteri tersebut dimakan oleh sel darah putih. Ada tiga kemungkinan yaitu pertama apabila daya tahan tubuhnya bagus, maka bakteri tersebut mati. Kemungkinan kedua, lanjutnya, adalah bakteri tersebut hidup dorman di dalam tubuh, yang selanjutnya disebut sebagai TB laten.
Baca juga: Dokter paparkan ciri-ciri batuk karena TBC
"Dan kemudian yang ketiga adalah sistem kekebalan tubuhnya ini kita tidak mampu melawan bakterinya, sehingga nanti dia akan bisa berkembang biak dalam tubuh dan menyebabkan sakit TBC," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup sebagai bentuk pencegahan, misalnya pada pagi hari, jendela perlu dibuka agar ada pertukaran udara dan sinar matahari dapat masuk.
"Kemudian kasur, agar kasurnya nggak lembab, rutin dijemur," ucapnya.
Ia menekankan olahraga yang teratur, misalnya seminggu tiga kali, juga penting guna membangun daya tahan tubuh.
Dia mengingatkan untuk memberikan bayi-bayi yang berusia kurang dari tiga bulan vaksin BCG. Vaksin itu, katanya, bertujuan memberikan perlindungan terhadap TBC.
Meski efektivitasnya bervariasi pada tiap orang, kata dia, vaksin itu sangat bermanfaat untuk mencegah TBC berat, seperti TBC milier atau TBC meningitis.
Bagi penderita tuberkulosis, lanjutnya, perlu memakai masker atau menutup mulut saat batuk memakai tisu atau siku, dan membuang tisu tersebut di tempat sampah dan tidak sembarangan.
"Terus setelah itu, pastikan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun," katanya.