Palangka Raya (ANTARA) - Pengurus Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus meningkatkan kompetensi wartawan yang berada di provinsi setempat melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-22.
Ketua PWI Kalteng Muhammad Zainal di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan peserta yang sudah mengikuti UKW ke-22 ini sebanyak 25 orang dan berasal dari 13 kabupaten/kota se-provinsi setempat, diharapkan ke depan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan bagi perusahaan pers itu sendiri.
"Kami berharap dengan pelaksanaan kegiatan UKW ini akan menambah jumlah wartawan yang berkompeten,” kata Zainal, Sabtu.
Dalam memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh informasi lanjut Zainal, tentunya diharapkan pemenuhan informasi tersebut bersumber dari wartawan-wartawan yang sudah berkompeten.
PWI Kalteng juga tidak lupa memberikan apresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh penguji yang sudah bersedia menjadi guru serta mau membimbing seluruh peserta UKW.
"Dengan terlaksananya UKW yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, menurut saya sudah sangat luar biasa dan mereka nantinya akan memberikan manfaat banyak bagi masyarakat Kalteng,” ucapnya.
Dirinya juga tidak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada peserta yang sudah berhasil lulus di UKW ke-22 ini. Namun perlu diingat kembali, wartawan yang sudah berkompetensi hendaknya terus mengasah kemampuannya.
“Bagi yang belum berkompetensi jangan berkecil hati, minimal tahun depan bisa ikut Uji Kompetensi Wartawan lagi. Evaluasi kekurangannya dimana, dan terus belajar agar kedepanya bisa menjadi wartawan yang berkompetensi,” pungkasnya.
Di sisi lain, Koordinator Penguji UKW ke-22, Refa Riana berharap para peserta yang sudah dinyatakan kompeten, bisa menjaga kompetensinya. Bahkan dirinya berharap lebih dari pada itu.
“Bahkan kalau bisa meningkatkan status kompetensinya dari jenjang Muda menjadi Madya, dari Madya menjadi Utama. Peningkatan ini tentunya membutuhkan pembelajaran,” kata Refa.
Dirinya juga berpesan agar seluruh wartawan yang sudah berkompetensi terus meningkatkan profesionalitas dan pengetahuanya.
"Karena produk yang dihasilkan dari wartawan berkompetensi merupakan produk berintelektual," demikian Refa.