Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Rizky Aditya Putra turut menghadiri Seminar International Day of the World's Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo (The Great Borneos Assembly) yang digelar di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya.
Acara dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran yang turut dihadiri berbagai pihak, termasuk di antaranya delegasi dari Malaysia (Sabah dan Serawak), Brunei Darussalam, tokoh adat, akademisi, serta lainnya.
“Kita harus bersatu menyuarakan kepentingan daerah agar hasil kekayaan alam benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Kalimantan, tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan," kata gubernur.
Baca juga: IPSI Lamandau selenggarakan musda, sarana rumuskan rencana strategis
Seminar ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan persatuan masyarakat adat Dayak sekaligus memperkuat kolaborasi pembangunan Kalimantan.
Agustiar menyatakan komitmen melindungi eksistensi dan martabat masyarakat adat, sejalan dengan visi Manggatang Utus menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat dalam bingkai NKRI menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Bupati Lamandau kukuhkan 71 anggota Paskibraka 2025
"Melalui forum ini kita juga menunjukkan pada dunia, masyarakat adat bukanlah entitas tertinggal, melainkan mitra utama dalam menjaga bumi, hutan, dan peradaban,” jelasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama sebagai wujud komitmen seluruh pemerintah daerah memperkuat posisi Masyarakat Adat Dayak serta menjadikan Kalimantan sebagai pusat ekonomi Indonesia serta pusat budaya Dayak berskala internasional.
Baca juga: Wabup harap GOW Lamandau hadirkan program inovatif
Baca juga: DPRD Kalteng minta HUT ke-23 Lamandau momen perkuat sinergi pembangunan
Baca juga: Deklarasi Majelis Dayak Tomun
