BPPTKG Belum Akan Revisi Peta KRB Merapi

Senin, 26 Agustus 2013 10:30 WIB

Sleman (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi belum akan merevisi peta kawasan rawan bencana di lereng Gunung Merapi meskipun beberapa waktu lalu terjadi sejumlah hembusan dan hujan abu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) Subandriyo, Senin, mengatakan peta kawasan rawan bencana (KRB) yang ada saat ini menggambarkan tingkat kerawanan bahaya awan panas Merapi.

"Peta tersebut merupakan gambaran yang diakibatkan erupsi Merapi dalam kurun waktu seratus tahun terakhir," katanya.

Menurut di, beberapa kali hembusan yang terjadi hingga menyebabkan hujan abu, tidak akan dilakukan pengkajian oleh KRB. Sebab, hembusan tersebut sifatnya hanya temporer (sesaat) saja.

"Hembusan yang terjadi karena pengaruh curah hujan dan bukan merupakan letusan Merapi magmatis (erupsi besar). Kemarin itu erupsi kreatik (erupsi kecil)," katanya.

Ia mengatakan selama tidak ada erupsi yang melalui KRB yang sudah ditetapkan, pihaknya tidak akan melakukan perubahan terhadap wilayah rawan itu.

"Sekarang status aktivitas Gunung Merapi aktif normal. Tenang," katanya.

Subandriyo menambahkan KRB tersebut dibagi dalam tiga wilayah, yaitu KRB satu, dua, dan tiga.

Di KRB satu, kawasannya seluas 1.371 hektare, yang tersebar di Kecamatan Tempel, Pakem, Ngaglik, Mlati, Depok, Ngemplak, Cangkringan, Kalasan, Prambanan, dan Berbah.

KRB dua, seluas 3.273 hekater, di Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, dan Ngemplak serta KRB tiga seluas 4.672 hektare, di Turi, Pakem, Cangkringan, dan Ngemplak.

"Di wilayah KRB tersebut, tidak hanya ancaman awan panas tetapi juga banjir lahar dingin di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu Merapi. Yaitu, sungai-sungai yang untuk jalur banjir material vulkanik," katanya. (V001/I007)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Belum ada tawaran kursi menteri untuk NasDem, kata Surya Paloh

27 April 2024 19:10 Wib

KSOP Sampit catat 30 persen pemudik belum kembali

26 April 2024 16:00 Wib

Penggunaan drone pemupukan belum diminati petani Pulang Pisau

23 April 2024 13:37 Wib

Perburuan juara Liga Inggris masih belum berakhir

17 April 2024 7:32 Wib

Meski kalah, Liverpool-Arsenal belum tersisih dari persaingan

15 April 2024 10:23 Wib
Terpopuler

HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah

Kabar Daerah - 25 April 2024 18:16 Wib

Teras Narang: Kerja sama RI-RRT kembangkan pertanian di Kalteng patut diapresiasi

Kabar Daerah - 24 April 2024 14:22 Wib

Gibran sebut ada serangkaian pertemuan setelah penetapan di KPU

Kabar Daerah - 23 April 2024 12:38 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Keluarga peserta JKN di Palangka Raya dapat layanan operasi katarak gratis

Kabar Daerah - 25 April 2024 18:22 Wib