Jihad Islam Nyatakan Gencatan Senjata Kini Diberlakukan Di Gaza

Jumat, 14 Maret 2014 8:08 WIB

Kota Gaza (ANTARA News) - Kelompok pejuang Jihad Islam menyatakan, Kamis, gencatan senjata yang ditengahi Mesir diberlakukan untuk menghentikan konfrontasi yang terus berlangsung dengan Israel.

"Gencatan senjata yang ditengahi Mesir berlaku mulai pukul 14.00 (pukul 19.00 WIB)," kata juru bicara Jihad Islam Daud Shihab kepada AFP.

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan, ia tidak tahu-menahu tentang pengaturan gencatan senjata.

"Mereka tahu bahwa jika penembakan terus dilakukan, reaksi Israel akan sangat keras, dan hal terakhir yang diinginkan Jihad Islam dan Hamas kini adalah peningkatan dan pemburukan kekerasan," katanya kepada AFP.

Israel dan pejuang Jihad Islam terlibat dalam pertikaian selama 24 jam terakhir, dimana puluhan roket ditembakkan ke Israel dan pesawat-pesawat tempur melancarkan sekitar 30 serangan ke sejumlah sasaran di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Sejauh ini belum ada korban di kedua pihak.

Ketegangan di dan sekitar Gaza meningkat setelah masa relatif tenang selama setahun.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Penjabat Bupati Kapuas apresiasi kinerja jajaran MUI

01 May 2024 9:17 Wib

MUI di daerah ini tidak izinkan LDDI sholat Id sendiri

01 April 2024 14:52 Wib

Umat Islam di Pulang Pisau diajak memaknai Ramadhan untuk memperkuat ukhuwah

27 March 2024 6:59 Wib

Film horror gunakan istilah Islam dapat sebabkan masyarakat takut ibadah

26 March 2024 15:01 Wib

Umat Islam di Kotim diajak memaknai dan mengimplementasikan nilai-nilai Isra Mikraj

21 February 2024 19:31 Wib
Terpopuler

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 8 jam lalu