Pengakuan Emon Soal Kejahatan Seksualnya

Kamis, 8 Mei 2014 13:19 WIB

Sukabumi (ANTARA News) - Tersangka pelaku kejahatan seksual pada anak-anak, AS alias Emon, mengaku tidak melakukan aksi kejahatannya karena menganut "ilmu hitam."

"Saya tidak pernah berguru kepada siapapun apalagi sampai menganut ilmu hitam, saya benar-benar melakukan tindakan itu karena 'senang' dengan anak-anak," kata Emon kepada wartawan.

Pemuda berusia sekitar 24 tahun itu mengaku punya ilmu terbang dan lari cepat untuk membujuk dan menakut-nakuti anak-anak agar mau mengikuti kehendaknya.

Seorang anak korban Emon di Kecamatan Baros mengaku mau menuruti Emon karena predator seksual itu berjanji mengajari dia "ilmu lari cepat" dan memberinya uang. Janji itu tidak ditepati.

Namun Emon lebih banyak mengiming-imingi korbannya dengan uang antara Rp10 ribu hingga Rp50 ribu untuk membujuk mereka mengikuti keinginannya.

Bahkan jika tidak punya uang untuk membujuk anak-anak ia berutang atau hanya memberikan sebagian uang yang dia janjikan kepada korbannya.

Saat sama sekali tidak punya uang, ia mengaku menggunakan kata-kata manis untuk merayu anak-anak calon korban agar menuruti permintaannya. Ia juga mengaku memukul anak-anak yang menolak keinginannya.

Emon mengaku lebih tertarik "berhubungan" dengan anak-anak usia 13 tahun ke bawah karena lebih mudah dibujuk dibandingkan dengan laki-laki atau perempuan dewasa.

"Saya tidak punya target jumlah anak untuk menjadi korban saya karena tidak menganut ilmu tertentu, saya hanya melakukannya jika sudah tidak bisa menahan hawa nafsu dan dengan cara apapun saya harus mendapatkan seorang anak," tambahnya.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

'Influencer' media sosial dinilai makin tumbuhkan tren positif

10 December 2020 10:58 Wib, 2020

Bahas penyerang Novel Baswedan, Bintang Emon diserang di Twitter

15 June 2020 14:04 Wib, 2020

Hasil Pemeriksaan Terhadap Korban Emon Diungkap

07 May 2014 13:33 Wib, 2014

Emon Diduga Sudah Melakukan Aksinya Sejak SMP

05 May 2014 12:28 Wib, 2014

Tempat Pemeriksaan Korban Emon Dipindah, Lokasi Dirahasiakan

05 May 2014 12:27 Wib, 2014
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 8 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib