Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat Desa Patai Kecamatan Cempaga pemerintah mendirikan SMA atau SMK untuk memudahkan siswa di desa itu dan sekitarnya melanjutkan pendidikan.
"Kami berharap dibangun SMA atau SMK supaya anak-anak kami mudah bersekolah. SMA yang ada cukup jauh dari sini," kata Kepala Desa Patai, Karnadi, Kamis.
Masyarakat sudah mengusulkan pembangunan SMA dan SMK tersebut saat musyawarah pembangunan kecamatan. Alasannya, lokasi SMA dan SMK yang ada saat ini cukup jauh dari desa mereka padahal sangat dibutuhkan.
Jika SMA dan SMK dibangun di desa mereka, diharapkan akan makin banyak anak yang bisa melanjutkan sekolah. Dampaknya akan positif terhadap sumber daya manusia di desa tersebut.
"Sekolah ini sangat dibutuhkan untuk peningkatan sumber daya manusia masyarakat kami. Ini juga agar masyarakat bisa menjadi tenaga seperti yang banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan di sini. Selain sekolah, masyarakat juga mengusulkan infrastruktur," jelas Karnadi.
Bupati H Supian Hadi berjanji akan memperhatikan usulan tersebut. Dia langsung meminta jajarannya untuk mempelajari usulan tersebut dan merencanakan pembangunannya jika memang memungkinkan dari segi aturan.
"Di sini SMA ada di Sungai Paring, sedangkan SMK di Cempaka Mulia. Dengan jarak 25 kilometer, memang kejauhan. Ini kami prioritaskan perencanaan di APBD Perubahan, dan kalau memungkinkan maka pembangunannya mulai 2016," kata Supian.
Dia berterima kasih atas kesiapan masyarakat Desa Patai yang kabarnya sudah menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk pembangunan sekolah tersebut. Jika sekolah jadi dibangun, maka disarankan hibah lahan tersebut dibuat legalitasnya agar tidak menimbulkan masalah.
"Kami berharap dibangun SMA atau SMK supaya anak-anak kami mudah bersekolah. SMA yang ada cukup jauh dari sini," kata Kepala Desa Patai, Karnadi, Kamis.
Masyarakat sudah mengusulkan pembangunan SMA dan SMK tersebut saat musyawarah pembangunan kecamatan. Alasannya, lokasi SMA dan SMK yang ada saat ini cukup jauh dari desa mereka padahal sangat dibutuhkan.
Jika SMA dan SMK dibangun di desa mereka, diharapkan akan makin banyak anak yang bisa melanjutkan sekolah. Dampaknya akan positif terhadap sumber daya manusia di desa tersebut.
"Sekolah ini sangat dibutuhkan untuk peningkatan sumber daya manusia masyarakat kami. Ini juga agar masyarakat bisa menjadi tenaga seperti yang banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan di sini. Selain sekolah, masyarakat juga mengusulkan infrastruktur," jelas Karnadi.
Bupati H Supian Hadi berjanji akan memperhatikan usulan tersebut. Dia langsung meminta jajarannya untuk mempelajari usulan tersebut dan merencanakan pembangunannya jika memang memungkinkan dari segi aturan.
"Di sini SMA ada di Sungai Paring, sedangkan SMK di Cempaka Mulia. Dengan jarak 25 kilometer, memang kejauhan. Ini kami prioritaskan perencanaan di APBD Perubahan, dan kalau memungkinkan maka pembangunannya mulai 2016," kata Supian.
Dia berterima kasih atas kesiapan masyarakat Desa Patai yang kabarnya sudah menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk pembangunan sekolah tersebut. Jika sekolah jadi dibangun, maka disarankan hibah lahan tersebut dibuat legalitasnya agar tidak menimbulkan masalah.