Sampit (ANTARA) - Seorang warga asal Jakarta bernama Rizky (31) yang hilang setelah kelotok karam saat memancing di laut Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (26/10) malam, ditemukan meninggal dunia pada Selasa (29/10) sekitar pukul 04.00 WIB.
"Korban ditemukan oleh masyarakat, terdampar di pantai dalam kondisi meninggal dunia. Sekitar 8 kilometer dari lokasi lokasi kejadian," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Jenazah Rizky ditemukan di Dusun Kalap Paseban Desa Ujung Pandaran oleh warga bernama Bahrian (51) yang saat itu berjalan di pantai untuk mencari papan miliknya yang hanyut.
Saat ditemukan, kondisi jenazah Rizky sudah membengkak. Penemuan jenazah itu langsung dilaporkan ke tim gabungan yang memang masih berada di Desa Ujung Pandaran melakukan pencarian sejak sehari sebelumnya.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Pihak keluarga korban yang tiba menyatakan, jenazah Rizky akan dibawa untuk dimakamkan di daerah asalnya di Tangerang.
"Kami turut berduka atas musibah ini. Alhamdulillah operasi pencarian berjalan lancar. Kami mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang baik semua pihak, termasuk masyarakat yang sudah membantu," demikian Multazam.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan puskesmas dampingi rujukan ke rumah sakit
Sebelumnya, rombongan pemancing ini diketahui berasal dari Kota Palangka Raya. Mereka adalah Oki Nanang (35), Gunawan Ahmad (32), Dian Risqillah (25), Ari (30) dan Rizky (31). Dari kelima orang tersebut, hanya Rizky yang merupakan warga Jakarta, sedangkan empat orang lainnya warga Palangka Raya.
Rombongan yang kabarnya merupakan satu tempat kerja ini berangkat memancing di perairan Desa Ujung Pandaran dengan menyewa kelotok milik warga setempat. Ada tiga warga yang menjadi motoris dan pendamping mereka yakni Lisin (48), Amat (25) dan Roni (30).
Kejadian nahas itu terjadi pada Sabtu (26/10) malam. Kelotok mereka tenggelam sehingga semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada benda yang bisa membuat mereka bisa tetap mengapung.
Peristiwa itu baru diketahui ketika ada nelayan setempat yang melintas. Mereka pun langsung memberikan pertolongan kepada para korban.
Tiga kru kelotok dan empat orang pemancing dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara itu satu orang pemancing yaitu Rizky tidak ditemukan. Rizky kemudian ditemukan pada Selasa (29/10) pagi dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Baca juga: Komisi III DPRD Kotim segera gelar rapat bersama RSUD Murjani
Baca juga: Pemkab Kotim harapkan kepeloporan pemuda demi masa depan daerah
Baca juga: Komisi III DPRD Kotim didorong lakukan evaluasi kinerja rumah sakit