Pencarian pemancing asal Jakarta di perairan Kotim terkendala gelombang tinggi
Sampit (ANTARA) - Tim gabungan masih mencari pemancing asal Jakarta bernama Rizky (31) yang hilang setelah kelotok yang dinaikkan bersama rekan-rekannya, tenggelam di perairan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Sabtu (26/10) malam.
"Hingga pagi ini belum ditemukan. Sekarang gelombang laut, tidak mungkin untuk pencarian. Upaya lain menggunakan kendaraan roda dua untuk menyisir di sepanjang pantai, teropong dan pesawat drone (nirawak)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Belum dijelaskan secara rinci kronologi kejadian nahas tersebut. Korban selamat dan keluarga korban juga belum bersedia diwawancarai.
Rombongan pemancing ini diketahui berasal dari Kota Palangka Raya. Mereka adalah Oki Nanang (35), Gunawan Ahmad (32), Dian Risqillah (25), Ari (30) dan Rizky (31). Dari kelima orang tersebut, hanya Rizky yang merupakan warga Jakarta, sedangkan empat orang lainnya warga Palangka Raya.
Rombongan yang kabarnya merupakan satu tempat kerja ini berangkat memancing di perairan Desa Ujung Pandaran dengan menyewa kelotok milik warga setempat. Ada tiga warga yang menjadi motoris dan pendamping mereka yakni Lisin (48), Amat (25) dan Roni (30).
Kejadian nahas itu terjadi pada Sabtu (26/10) malam. Kelotok mereka tenggelam sehingga semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada benda yang bisa membuat mereka bisa tetap mengapung.
Baca juga: Disdik catat 201 guru di Kotim menjadi guru penggerak
Peristiwa itu baru diketahui ketika ada nelayan setempat yang melintas. Mereka pun langsung memberikan pertolongan kepada para korban.
Tiga kru kelotok dan empat orang pemancing dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara itu satu orang pemancing yaitu Rizky tidak ditemukan.
Warga mencari pemancing asal Jakarta itu, namun belum membuatkan hasil. Tim gabungan seperti SAR, BPBD, Polairud, TNI AL, warga dan lainnya kembali melakukan pencarian pada Minggu (27/10), namun korban belum ditemukan.
Senin pagi, pencarian di laut belum bisa dilakukan karena gelombang tinggi sehingga pencarian dilakukan di pantai. Petugas menyisir pantai untuk mencari Rizky dengan harapan korban masih ditemukan dalam kondisi selamat.
"Keluarga korban telah tiba di Ujung Pandaran. Pencarian di laut akan dilanjutkan jika kondisi di laut sudah memungkinkan dan aman," tambah Multazam.
Tim gabungan dan pihak keluarga berharap Rizky bisa segera ditemukan, dalam kondisi apapun. Kejadian ini juga menjadi peringatan kepada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di air karena kondisi cuaca di laut cepat berubah.
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan OPD selesaikan program tepat waktu
"Hingga pagi ini belum ditemukan. Sekarang gelombang laut, tidak mungkin untuk pencarian. Upaya lain menggunakan kendaraan roda dua untuk menyisir di sepanjang pantai, teropong dan pesawat drone (nirawak)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Belum dijelaskan secara rinci kronologi kejadian nahas tersebut. Korban selamat dan keluarga korban juga belum bersedia diwawancarai.
Rombongan pemancing ini diketahui berasal dari Kota Palangka Raya. Mereka adalah Oki Nanang (35), Gunawan Ahmad (32), Dian Risqillah (25), Ari (30) dan Rizky (31). Dari kelima orang tersebut, hanya Rizky yang merupakan warga Jakarta, sedangkan empat orang lainnya warga Palangka Raya.
Rombongan yang kabarnya merupakan satu tempat kerja ini berangkat memancing di perairan Desa Ujung Pandaran dengan menyewa kelotok milik warga setempat. Ada tiga warga yang menjadi motoris dan pendamping mereka yakni Lisin (48), Amat (25) dan Roni (30).
Kejadian nahas itu terjadi pada Sabtu (26/10) malam. Kelotok mereka tenggelam sehingga semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada benda yang bisa membuat mereka bisa tetap mengapung.
Baca juga: Disdik catat 201 guru di Kotim menjadi guru penggerak
Peristiwa itu baru diketahui ketika ada nelayan setempat yang melintas. Mereka pun langsung memberikan pertolongan kepada para korban.
Tiga kru kelotok dan empat orang pemancing dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara itu satu orang pemancing yaitu Rizky tidak ditemukan.
Warga mencari pemancing asal Jakarta itu, namun belum membuatkan hasil. Tim gabungan seperti SAR, BPBD, Polairud, TNI AL, warga dan lainnya kembali melakukan pencarian pada Minggu (27/10), namun korban belum ditemukan.
Senin pagi, pencarian di laut belum bisa dilakukan karena gelombang tinggi sehingga pencarian dilakukan di pantai. Petugas menyisir pantai untuk mencari Rizky dengan harapan korban masih ditemukan dalam kondisi selamat.
"Keluarga korban telah tiba di Ujung Pandaran. Pencarian di laut akan dilanjutkan jika kondisi di laut sudah memungkinkan dan aman," tambah Multazam.
Tim gabungan dan pihak keluarga berharap Rizky bisa segera ditemukan, dalam kondisi apapun. Kejadian ini juga menjadi peringatan kepada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di air karena kondisi cuaca di laut cepat berubah.
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan OPD selesaikan program tepat waktu