Sampit (Antara Kalteng) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Sampit bersama pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengevaluasi penyaluran beras bagi masyarakat kurang mampu (Raskin) 2015.

"Evaluasi dilakukan untuk mencarikan solusi permasalahan dan peningkatan kinerja agar pengelolaan dan penyaluran Raskin nantinya bisa lebih tepat sasaran," kata Asisten II Kotawaringin Timur, Halikin Noor di Sampit, Rabu.

Raskin merupakan bagian dari program penanggulangan kemiskinan yang menjadi salah satu prioritas kebijakan dan program pemerintah.

Raskin juga memiliki peran yang sangat penting, yaitu memperkuat ketahanan pangan keluarga miskin sebagai pendukung bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pendukung usaha tani padi dan peningkatan pemberdayaan ekonomi daerah serta meringankan beban pengeluaran masyarakat miskin.

Halikin berharap evaluasi pengelolaan dan penyaluran Raskin nantinya dilakukan secara rutin, yakni dua kali dalam setahun atau setiap enam bulan.

Dengan dilakukannya evaluasi secara rutin, diharapkan pengelolaan dan penyaluran Raskin di Kotawaringin Timur tidak banyak bermasalah.

"Jumlah penerima Raskin 2015 di Kotawaringin Timur merupakan terbanyak di Kalteng, yakni mencapai 23.473 rumah tangga sasaran (RTS), hal itu terjadi karena tingginya pendatang baru yang memicu kemiskinan, selain itu penyaluran Raskin banyak tidak tepat sasaran," katanya.

Halikin berharap ke depannya data RTS penerima Raskin nantinya dapat diperbaiki, agar penyalurannya bisa tepat sasaran.

Sementara Kepala Perum Bulog Sub Divre Sampit, Petriatman mengatakan, Raskin 2015 untuk wilayah Kotawaringin Timur sudah tersalur 100 persen.

Untuk memenuhi kebutuhan Raskin di 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur, Perum Bulog Sub Divre Sampit menyalurkan sebanyak 352.095 kilogram setiap bulannya atau 4.225.140 kg setiap tahunnya untuk 23.473 RTS.

"Penyaluran Raskinnya berjalan lancar, sayangnya pembayarannya yang tidak lancar, hingga September 2015 tunggakannya mencapai Rp888.516.000," terangnya.

Petriatman mengungkapkan, banyak permasalahan dalam penyaluran Raskin di Kotawaringin Timur, seperti masih adanya penerima raskin yang tidak tepat sasaran.

Kemudian masih adanya warga yang tidak mampu yang tidak masuk dalam RTS Raskin.

Hanya beberapa kecamatan yang menyampaikan pelaporan penyelenggaraan/realisasi penyaluran Raskin dari desa dan kecamatan ke kabupaten.

Kurang tertibnya administrasi pengelolaan Raskin, kurangnya pengawasan dan monitoring oleh tim koordinasi Raskin kecamatan maupun kabupaten.

Pewarta : Untung Setiawan
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024