Merajut asa di balik jeruji, warga binaan Lapas Sampit belajar hidroponik

id Merajut asa di balik jeruji, warga binaan Lapas Sampit belajar hidroponik, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, lapas sampit

Merajut asa di balik jeruji, warga binaan Lapas Sampit belajar hidroponik

Salah seorang warga binaan Lapas Sampit, MJ yang tekun merawat tanaman hidroponik sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian yang dijalaninya, Rabu (4/12/2024). ANTARA/HO-Lapas Sampit

Sampit (ANTARA) - Menjalani masa pidana bukan berarti menghentikan seseorang untuk mengharapkan masa depan yang cerah. Seperti warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur yang masih bisa merajut asa meski di balik jeruji besi.

Sejak pagi, Rabu (4/11), MJ salah seorang warga binaan Lapas Kelas IIB Sampit sudah menyibukkan diri merawat tanaman selada di kebun hidroponik yang ada di dalam Lapas. Kegiatan ini sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari.

Kebun hidroponik itu adalah salah satu bagian program pembinaan kemandirian bagi warga binaan yang dijalankan oleh Lapas yang berada di bawah kewenangan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah itu.

“Selama menjalani masa pidana di sini, saya mengikuti pembinaan kemandirian, salah satunya tentang cara merawat tanaman hidroponik dan hal ini memberikan saya pengalaman baru,” kata MJ di Sampit, Rabu.

MJ bersama warga binaan lainnya dengan tekun dan telaten merawat setiap tanaman di kebun hidroponik itu. Melihat tanaman yang tumbuh dengan subur menjadi kepuasan tersendiri baginya.

Ia mengaku, sebelumnya tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang pertanian, apalagi bercocok tanam menggunakan metode hidroponik yang baru ramai digunakan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh karena itu, ia merasa senang mendapat pengalaman serta keterampilan baru di bidang pertanian yang diharapkan bisa bermanfaat baginya ketika nanti sudah kembali ke  masyarakat.

Tak hanya itu, merawat tanaman bisa dianggap sebagai hiburan baginya, sehingga tidak terpuruk dalam pikiran-pikiran negatif selama menjalani masa pidana.

Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi

Kepada Staf Humas Lapas Sampit, MJ juga bercerita pelajaran dan pengalaman apa saja yang ia dapat selama menjalani pembinaan kemandirian dengan belajar bertani hidroponik. Mulai dari berapa lama waktu yang diperlukan untuk panen hingga tantangan yang dihadapi.

Biasanya mereka bisa panen setiap 35-40 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi tanaman dan permintaan konsumen. Tak jarang ada konsumen yang meminta pasokan sayur selada dengan ukuran lebih kecil, sehingga ia pun bisa belajar memahami permintaan konsumen.

Adapun, ketika ditanya soal kesulitan yang dihadapi, begini jawaban MJ “Sejujurnya, saya tidak merasa ada kesulitan selama menjalani program pembinaan kemandirian ini. Justru ini adalah kegiatan positif yang memberi saya banyak pengalaman baru.”

Di sisi lain, Kepala Lapas Kelas IIB Sampit Meldy Putera menyebutkan, program pembinaan kemandirian adalah program yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan keahlian kepada warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.

Pembinaan kemandirian merupakan bagian dari proses rehabilitasi watak dan perilaku warga binaan. Dengan program ini, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai anggota yang bertanggung jawab dan tidak mengulangi perbuatan yang melawan hukum.

“Program pembinaan kemandirian seperti hidroponik tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk mental dan sikap warga binaan. Kami berharap mereka bisa membawa ilmu yang didapat di sini untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana," sebutnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi salah satu jembatan penting untuk reintegrasi sosial. Dengan adanya dukungan penuh dari pihak Lapas, program seperti ini tidak hanya mengisi waktu warga binaan dengan hal-hal produktif, tapi juga mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan baru nanti.

Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit tetap produktif di balik jeruji besi

Baca juga: 20 warga binaan Lapas Sampit dipindah ke Palangka Raya

Baca juga: Warga binaan Sampit senang tetap bisa salurkan hak pilih