Sukamara (Antara Kalteng) - Petani karet di Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalteng saat ini merasa gembira, karena harga karet cukup sangat menjanjikan, dimana harga karet menunjukan kenaikan yaitu sebesar Rp14 ribu/kg.
Ketua Kelompok Tani Karet Limau Kuit Sukamara, Sukirno, Rabu, mengatakan dengan mutu karet yang bagus dan sistem Bahan Olah Karet (Bokar) yang diterapkan oleh kelompok tani karet Limau Kuit maka harga jual karet kepada kemitraan saat ini bisa menembus harga Rp14 ribu/kg.
"Saat ini untuk penjualan karet petani dari Limau Kuit sudah tidak ada kendala sebab dengan sistem olah yang diterapkan maka pihak kemitraan siap menampung seluruh hasil panen petani dengan harga standar," kata Sukirno.
Menurutnya, harga jual yang diberlakukan oleh pihak kemitraan memang menyesuaikan dengan Kadar Kering Karet (K3) sehingga produksi dari petani limau kuit mempunyai harga yang cukup bagus dengan tingkat mutu mencapai 90 persen sudah baik.
Selain itu, untuk meningkatkan produksi karet dan memenuhi permintaan pabrik maka kelompok tani limau kuit siap membuat kemitraan dengan beberapa kelompok tani karet yang tersebar dibeberapa wilayah di Kabupaten Sukamara dengan untuk menjalin kerjasama baik dalam memperbaiki mutu karet dan juga dalam hal pemasarannya.
"Kami mengajak beberapa kelompok yang ada diwilayah Kabupaten Sukamara untuk menjalin kemitraan seperti kelompok tani karet yang ada di wilayah Desa Lupu, Ajang, Balai Riam dalam hal memperbaiki dan menjaga mutu karet sehingga harga pasar akan semakin meningkat," jelas Sukirno
Pihaknya juga mengatakan bahwa selama ini harga karet di daerah Sukamara sering mengalami fluktuasi, terkadang harga naik sebentar anjlok, namun dengan menjaga mutu tentu harga tersebut tidak mempengaruhi sebab selama ini harga jual karet dari petani limau kuit seharga Rp7 ribu/kg.
"Harga karet memang sempat anjlok, dan pada saat anjlok ada tengkulak yang menawarkan harga Rp3 ribu/kg tetapi petani disini sudah mempunyai kemitraan dengan pabrik sehingga harga tidak menjadi permasalahan sebab K3 yang akan mempengaruhi harga karet yang dibeli pabrik," terangnya.