Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah, Nurani Mahmudin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Barito Utara gencar mengenjot pembangunan venue untuk even tahunan Pekan Olahraga Provinsi Kalteng 2018.
"Ketika saya menyurvei lokasi venue di Muara Teweh, hampir semua gencar digenjot pemkab setempat. Pemkab setempat berkeyakinan semua sudah selesai dan bisa gunakan sesuai dengan target yang sudah ditentukan," kata Nurani Mahmudin di Palangka Raya, Senin.
Di Porprov tahun depan nantinya KONI Kalteng akan menggelar 36 cabor yang akan dipertandingkan sesuai dengan usulan semula.
"Ketika saya menyurvei lokasi venue di Muara Teweh, hampir semua gencar digenjot pemkab setempat. Pemkab setempat berkeyakinan semua sudah selesai dan bisa gunakan sesuai dengan target yang sudah ditentukan," kata Nurani Mahmudin di Palangka Raya, Senin.
Di Porprov tahun depan nantinya KONI Kalteng akan menggelar 36 cabor yang akan dipertandingkan sesuai dengan usulan semula.
Apabila ada venue yang belum bisa di perlombakan di kabupaten setempat., maka pihaknya tentu akan mencari kabupaten terdekat agar cabor tersebut bisa dimainkan sesuai dengan keinginan panitia.
"Dua cabor balap motor dan renang terancam tidak bisa dimainkan di Muara Teweh, hal itu lantaran venuenya masih dalam proses pembangunan. Apabila hari H nya nanti memang tidak bisa dimainkan, maka kita cari kabupaten terdekat yang memiliki venue," ucapnya.
Nurani Mahmudin menambahkan, dari sejumlah venue yang dibangun pemkab setempat dirinya yakin semuanya selesai sebelum waktu yang ditentukan. Kebanyakan semua venue yang akan diugunakan hanya direnovasi saja.
"Sejumlah venue kebanyakannya hanya dilakukan pemolesan karena ada yang mengalami kerusakan. Untuk venue yang lain sebagian sudah siap digunakan sesuai keininan panitia setempat," demikian dia.
"Dua cabor balap motor dan renang terancam tidak bisa dimainkan di Muara Teweh, hal itu lantaran venuenya masih dalam proses pembangunan. Apabila hari H nya nanti memang tidak bisa dimainkan, maka kita cari kabupaten terdekat yang memiliki venue," ucapnya.
Nurani Mahmudin menambahkan, dari sejumlah venue yang dibangun pemkab setempat dirinya yakin semuanya selesai sebelum waktu yang ditentukan. Kebanyakan semua venue yang akan diugunakan hanya direnovasi saja.
"Sejumlah venue kebanyakannya hanya dilakukan pemolesan karena ada yang mengalami kerusakan. Untuk venue yang lain sebagian sudah siap digunakan sesuai keininan panitia setempat," demikian dia.